Banyak orang mengalami kendala dalam menulis karena memposisikan diri menjadi dua hal sekaligus: menulis dan mengedit. Harusnya, saat Anda menulis, tulis saja, jangan mengedit atau menyunting. Di saat Anda mengedit, barulah lakukan kegiatan penyuntingan, bukan menulis.
Menulis dan mengedit adalah dua hal yang berbeda. Menulis berarti mengalirkan apa yang ada dalam pikiran, hati, dan perasaan dalam bentuk tulisan. Mengedit artinya membetulkan apa yang sudah dialirkan tersebut. Jika dua hal ini dikerjakan sekaligus, percayalah, Anda akan mengalami kendala dalam menyelesaikan tulisan. Bisa-bisa tulisan Anda tidak akan jadi karena sibuk mengedit terus.
Penulis pemula sering mengalami hal seperti ini. Di saat ia sedang menulis, ia langsung mengedit tulisannya. Tatkala satu paragraf pertama selesai, ia baca kembali paragraf tersebut, lalu ia langsung membetulkan bahkan mengubah kalimat yang telah ditulisnya. Inilah yang dinamakan menulis sambil megedit.
Ketika sudah selesai pembetulan pertama pada paragraf pertama, ia kembali membaca paragraf tersebut. Sebagai manusia yang diilhami rasa tidak pernah puas, tentu orang ini akan menemukan sesuatu yang masih “kurang” pada paragraf yang baru saja ia edit. Akibatnya, ia kembali mengedi paragraf tersebut. Bisa jadi, ia bukan sekadar mengedit dengan membuat kalimat baru, tetapi kembali pada kalimat semula.
“Kayaknya lebih bagus kalimat yang pertama tadi. Sepertinya kata ini diganti dengan kata lain saja...” ungkapan-ungkapan ketidakpuasan tersebut terus berjelimat dalam benaknya. Oleh karena itu, tulisannya bukan semakin bertambah, melainkan bergeming di situ saja, pada paragraf pertama yang dieditnya hingga berkali-kali.
Tatkala ia sudah berhasil membuat paragraf kedua, hal yang sama kembali dilakukan, yakni membaca paragraf tersebut dan mengeditnya. Lantas, kapan ada paragraf ketiga, keempat, kelimat, dan seterusnya? Bisa jadi satu artikel yang harusnya tuntas dalam 15 menit baru bisa diselesaikan 5 jam kemudian. Semua karena menulis sambil mengedit.
Oleh karena itu, tip menulis dari RN kali ini mencoba mengajak Anda jangan mengedit saat menulis. Artinya, ketika Anda sudah memposisikan diri sedang menulis, tulisa saja. Abaikan kesalahan kata atau kalimat. Nanti betulkan setelah tulisan Anda selesai.
Jika hal ini Anda terapkan, yakinlah, Anda bisa menulis di mana saja, kapan saja, dalam waktu sesingkatnya.
Ohya, jangan pula karena alasan “Aku hanya menulis, mengedit urusan editor,” lantas Anda tidak mau peduli pada kesalahan tulisan Anda. Mengedit itu tetap penting dalam dunia tulis. Mengabaikan kesalahan tanpa mengedit adalah sikap yang tidak baik bagi seorang penulis. Setiap tulisan Anda sudah selesai, kewajiban pertama yang Anda lakukan sebelum menayangkan tulisan Anda (di blog) atau mengirimkannya ke media, ialah mengedit tulisan tersebut.
Dengan demikian, mengedit adalah langkah terakhir dalam kegiatan menulis, bukan langkah pertama, apalagi dilakukan seiring sekaligus sambil menulis.
Semoga saja tip menulis ala RN ini bermanfaat bagi Anda.
Jika Anda merasa bermanfaat, silakan vote artikel ini. Jika Anda mau tip menulis berikutnya, silakan follow akun ini.
Terima kasih,
Herman RN
(Fasilitator Menulis)
=====ENGLISH VERSION=====
RN WRITING TIPS # 2: Write, Do not Edit!
Many people experience obstacles in writing because they position themselves into two things at once: writing and editing. Should, when you write, write it, do not edit or edit. As you edit, then do the editing, not writing.
Writing and editing are two different things. Writing means channeling what is in the mind, heart, and feeling in writing. Editing means fixing what has been streamed. If these two things are done at once, believe me, you will experience obstacles in completing writing. Can-can your writing will not be because busy editing and hold.
Novice writers often experience things like this. At the time he was writing, he immediately edited his writing. When the first paragraph finishes, he rereads the paragraph, and then instantly corrects and even modifies the sentence he has written. This is called writing while megedit.
When the first correction has been completed in the first paragraph, he re-reads the paragraph. As a person who is inspired by a feeling of insanity, this person will find something still "lacking" in the paragraph he just edited. As a result, he again mengedi paragraph. Could be, he is not just editing by making a new sentence, but back to the original sentence.
"I think it's better the first sentence. It seems that this word is replaced by another word ... "The expressions of dissatisfaction continue to clarify in his mind. Therefore, his writings are not increasing, but simply unmoved there, in the first paragraph he edited until many times.
When he has succeeded in making the second paragraph, the same thing is done again, that is reading the paragraph and editing it. So, when are the third, fourth, fifth paragraphs, and so on? It could be an article that should be completed in 15 minutes can be completed 5 hours later. All because writing while editing.
Therefore, writing tip from RN this time try to invite you do not edit when writing. That is, when you've positioned yourself was writing, just write it. Ignore word or sentence errors. Later fix it after your writing is done.
If you apply this, you can write anywhere, anytime, in the shortest time.
Oh yes, do not also for the reason of "I just write, edit the editor's affairs," then you do not want to care about your writing errors. Editing is still important in the writing world. Ignoring errors without editing is a bad attitude for a writer. Once your writing is done, the first obligation you make before publishing your writing (on the blog) or sending it to the media, is to edit the post.
Thus, editing is the last step in the activity of writing, not the first step, let alone done along as well as while writing.
Hopefully this RN-style writing tip is useful for you.
If you feel useful, please vote this article. If you want to write the next tip, please follow this account.
Thank you,
Herman RN
(Writing Facilitator)
upvoted turn back
keren pak herman
menulis bukan mengedit
hehe
pak bisa minta tolong upvote post saya pak
saya baru di steemit
terimakasih pak
Sudah saya vote ya. Terima kasih
Postingan yang bagus. Terima kasih atas sarannya dalam membuat suatu penulisan.
Salam kenal @hermanrn saya @husnulyaqien dari Aceh Utara.
Salam kenal kembali. Terima kasih. Salam menulis.
You're welcome :)
Itulah kebiasaan banyak orang. He he. Lalu ia berkata, menulis itu sulit
Kebiasaan itu harus diubah, Pak @tabraniyunis hehe
Postingan yang sangat bermanfaat Pak @hermanrn,
Semoga terus menghadirkan postingan-postingan seperti ini
Alhamdulillah... Terima kasih, @rizkiadi
Terima kasih nasehat. Bermamfaat. Bagi kami dari KSI Chapter Jakarta. Menulislah di note/catatan terlebih dahulu. Dengan demikian, kita bisa mengedit sepuas hati. Setelah selesai. Baru lah di pindahkan ke steemit.com untuk di posting. Semoga tetap sehat dan berbagi pengetahuan tentang dunia menulis.
Yups.. Sebuah saran yang membangun. Terima kasih.
"tip menulis dari RN kali ini mencoba mengajak Anda jangan mengedit saat menulis. Artinya, ketika Anda sudah memposisikan diri sedang menulis, tulis saja. Abaikan kesalahan kata atau kalimat. Nanti betulkan setelah tulisan Anda selesai."
Terimakasih untuk tip ini, karena tanpa sadar saya selalu melakukan kesalahan ini yang akibatnya saya jadi hilang fokus pada kelanjutan tulisan saya. Ditunggu tips selanjutnya.
Nah... Ketahuan kan? Hahaha... Harus diubah. Tips berikutnya, 4 langkah praktis menulis ala RN.
Yang bikin ngak pede itu, semua steemian pintar Bahasa Ingris.
Hahaha...
Terimakasih bang @hermanrn ..
Ketakutan saya saat menulis memang gtu , takut ada kata" saya yg salah sehingga langsung dibetulkan sehingga memakan bnyak waktu yg sia".
Terimaksih atas tips ini bang @hermanrn
Sangat membantu saya yg masi: pada tahap awal belajar menulis ..
salam sukses bang
Ketakutan itu harus dipinggirkan. Semoga ke depan tidak takut lagi..
siap bang @hermanrn
untuk kedepannya mohon bimbingan dan arahannya
terimaksih
Saya tetap menanti ilmu-ilmu selanjutnya dari sang guru...
Level Bang @albertjester lebih tinggi di atas saya. Mana mungkin saya mengajari abang...hehehe
Hahah.. level saja yang tinggi bang.. ilmunya masih rendah...
Pengalaman Bang @albertjester lebih luas daripada saya.