Indonseia
Terkadang kita sering menganggap diri kita bodoh karena kita sering melakukan kesalahan yang sama, jadi kita sering berpikir betapa bodohnya kita selalu tersandung dengan masalah yang sama.
Terkadang dalam setiap masalah yang kita hadapi karena kesalahan yang kita buat, kita sering mendapat penyesalan mendalam. Tapi seringkali penyesalannya tidak diikuti dengan usaha untuk mengubahnya dan memperbaiki- nya agar tidak melakukan kesalahan serupa.
Kita sering bertemu orang yang jatuh dalam kesalahan yang sama lagi dan lagi. Awalnya tindakan tersebut membuatnya menyesali dan meminta maaf kepada yang dirugikan, tin- dakan ini sering mengundang simpati orang lain, hanya saat kita terus mengulangi kesalahan yang sama, simpati akan berubah menjadi kejengkelan.
Mengapa seseorang membuat kesalahan dua kali? Bila dilihat dari tindakannya, seringkali kesalahan adalah tindakan adiktif alias nagih karena memberi kenikmatan dan kenikmatan. Tak jarang juga dari aksi pertama ia mendapat reward dari lingkungan yang mendorongnya untuk mengulanginya lagi. Dengan demikian ada kecenderungan siklus ini akan terulang.
Kesalahan berulang akan menghasilkan kesenangan saat mengubah status sosial seseorang. Memperoleh apresiasi dari lingkungan biasanya akan meningkatkan niat pelaku untuk terus melakukan sehingga akhirnya mengarah pada "kebiasaan" atau ketergantungan.
Penyebab yang bisa memicu seseorang membuat kesalahan sangat beragam, salah satunya berselingkuh. Tidak mengherankan bahwa perselingkuhan juga digambarkan sebagai ketergantungan. Karena kecurangan menyebabkan kenikmatan bagi pelaku dan kesenangan pada umumnya akan membuat kita melakukannya berulang-ulang.
Kita bukan manusia sempurna, tapi kita harus terus berusaha menjadi orang yang lebih baik dari hari ke hari. Karena kesalahannya adalah guru yang sangat baik bahkan jauh lebih baik dari prestasi yang pernah kita capai di masa lalu.
Jadi kita tidak melakukan kesalahan yang sama, paling tidak mengurangi kesalahan yang sama, jangan menyerah dengan kesalahan dan konsekuensi dari tindakan kita, tapi harus diikuti dengan usaha untuk memperbaiki sikap dan perilaku kita, sehingga kita bisa menghindari kesalahan yang sama.
TRIMA KASIH SUDAH MEMBACA
English
Sometimes we often think ourselves stupid because we often make the same mistakes, so we often think how stupid we always stumble with the same problem.
Sometimes in every problem we face because of the mistakes we make, we often get deep regret. But often regret is not followed by attempts to change it and fix it so as not to make a similar mistake.
We often meet people who fall in the same error again and again. Initially the action makes him regret and apologize to the harmed, this act often invite the sympathy of others, only when we continue to repeat the same mistakes, sympathy will turn into aggravation.
Why would someone make a mistake twice? When viewed from his actions, often the error is an addictive act aka nagih for giving pleasure and enjoyment. Not infrequently also from the first action he got a reward from the environment that encouraged him to repeat it again. Thus there is a tendency this cycle will be repeated.
Repeated errors will generate fun when changing a person's social status. Gaining an appreciation of the environment will usually increase the perpetrators' intention to continue doing so that it eventually leads to "habit" or dependence.
Causes that can trigger a person to make mistakes are very diverse, one of them having an affair. It is not surprising that infidelity is also described as dependent. Because cheating causes pleasure for the perpetrator and pleasure in general will make us do it over and over again.
We are not perfect human beings, but we must keep trying to be better people day after day. Because the mistake is a very good teacher even far better than the achievements we have ever achieved in the past.
So we do not make the same mistake, at least lessen the same error, do not give up with the mistakes and consequences of our actions, but must be followed by efforts to improve our attitudes and behavior, so that we can avoid the same mistakes.
THANKS FOR READING
Bang kalau terjadinya gak disengaja gimana itu?
haaa @bangmax, kalau tampa sengaja yaaaa, haaa ketawa aja