Hakikat Niat

in #aceh6 years ago

36329588_1434512040028935_2270149842414075904_n.jpg

Assalamualaikum wr, b

Segala puji bagi Allah juga kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarga serta teman-temannya, yang atas usaha dakwah mereka adalah nikmat iman dan kekuatan pemikiran Islam kepada kita semua, semoga rahmat dan pengampunan Tuhan selalu ada untuk mereka dan juga kita semua

Kemudian sejak saat itu juga pengenalan shalawat dan salam kepada para ilmuwan yang tidak henti-hentinya terus-menerus menghubungkan khotbah lisan untuk kita orang-orang di dunia ini, terlepas dari penghinaan, fitnah, dan penghinaan namun tetap pada posisi penting sampai terjadi bahwa Tuhan mengampuni. dan rahmat kepada mereka amin ya rabbal alamin.

Bagaimana yang dimaksud dengan Hakikat Niat?

Hakikat Niat yaitu menuju sesuatu halnya berjalan berbaringan dengan suatu perbuatan.Maka apabila terkemudian atau terdahulu perbuatannya daripada yang dituju maka tiada sah niatnya.Dan lagi adalah tempat niat itu didalam hati dan masa berniat itu pada permulaan ibadah kecuali pada puasa fardhu pada malam harinya yaitu antara masuk matahari dari fajar shadiq.Maka diketahui yang demikian itu bahwa wajib menyertakan niat sembahyang itu dengan permulaan sembahyang yaitu takbirratul ihram,maka jika sembahyang itu fardhu wajib didalam takbirratul ihram 3 perkara tetapi jika sembahyang fardhu jamaah t maka wajib pula didalam takbirratul ihram itu serta yang tiga perkara tu diniatkan mengkituti imam jika ia jadi makmum atau diniatkan jadi imam jika ia jadi imam karena jika tiada berniat mengikuti imam di dalam takbirratul ihram sembahyang jamaah atau tiada ia akan jadi imam niscaya tiada sah jamaahnya.Dan jika sembahyang itu qashar maka wajib diniatkan qashar didalam takbirratul ihram

Takbirratul ihram yang 3 perkara yaitu:

1.Qashdu yang artinya sahaja berbuat sembahyang

2.Taarrudh artinya menyatakan fardhu

3.Ta’yyin artinya menentukan waktu

Maka apabila berkehendak seseorang akan sembahyang dzuhur atau ashar umpanya hendaklah dihadirkan di dalam hatinya sebelum Takbirratul ihram sahaja berbuat sembahyang setelah hadir yang demikian itu dengan menyebut (Allahhu Akbar) dan jangan lupa daripada menganggakatkan yang demikian permulaan dari pada (Alif Allah) hingga (Ra Akbar)

Inilah yang dinamakan muqaranah(sempurna)agamaliah yang di pegang oleh Syeikh Ibnu Hajar dan Syeikh Ramuli dan imam Nawawi dan Syeikh Al islam dan lainnya didalam tahfid dan nahiyat dan minjah dan Fatahul Wahab dan Mufti dan lainnya.Jika ia lupa ia daripada mengikuti yang tersebut itu seperti katanya dengan lidah (Allahu Akbar) dan tiada ingat hatinya akan yang tersebut itu maka tiada sah takbir dan sembahyang karena tiada berniat didalam lidahnya (Allahu Akbar) dan hatinya (Allahu Akbar) atau dihadirkan dalam hatinya Allah maha besar itu pun tiada sah sembahyang karena tiada niat di dalam takbir inilah niat yang dinamakan takbir di dalam sembahyang Fardhu.

Adapun jika sembahyang itu sunat yang berbuat atau bersebab maka wajib di dalam Takbirratul ihram itu 2 perkara:

1.Qashdu artinya berbuat sembahyang

2.Ta’yyiin artinya menentukan waktunya atau sebabnya

Jika sembahyang itu sunat yang tiada berbuat dan tiada bersebab yaitu yang di namai sunat Mutlak maka wajib didalam Takbirrratul ihram satu perkara yaitu Qashdu yang artinya berbuat sembahyang saja tetapi sembahyang itu jika ada ia bersebab sekalipun maka tiada wajib takbir Ta’yyin artinya menentukan sebabnya hiyalah yang wajib itu Qashdu juga yaitu seperti sembahyang Tahiyatul masjid dan sembahyang sunat ihram dan sembahyang sunat istikarah dan sembahyang sunat Tawaf dan sembahyang sunat wudhu maka tiada wajib didalam takbir hiyalah Qashdu artinya sahaja berbuat sembahyang juga dan tiada Ta’yyin dan jika ada ia besebab sekalipun

Sebab diwajibkan Qasdhu didalam takbir itu yaitu supaya membedakan daripada pekerjaan A’dah dan sebabnya diwajibkan ta’rid artinya diniatkan fardhu itu untuk membedakan daripada daripada sembahyang sunat dan sebab diwajibkan Ta’yyin artinya menentukan waktu atau sebab yang tertentu supaya membedakan daripada yang lain atau sebabnya yang laiinya.

Dan wajib diketahui olehmu Hai Thalib bahwasanya tiada sah segala amal itu melainkkan dengan niat seperti sabda Nabi Muhammad saw:

Artinya:

"Bahwasanya sah segala amal itu dengan niat tegasnya tiada sah segala amal melainkan dengan niat"

Demikian pula tiada sah amal sembahyang itu melainkan dengan niat karena niat itu suatu rukun sembahyang

Inilah yang dapat penulis tulis mohon maaf atas apa kesalahan yang penulis tulis mungkin kurang berkenan bagi yang membacanya atau kurang untuk di pahami..!! dan mudah han juga apa yang penulis tulis ini bermanfaat pada kita semua ingatlah satu kalimat yang mudah-mudah menginspirasi kita semua..

“PENA SEORANG PENULIS LEBIH AKU TAKUTI DARI SERIBU AMUNISI TENTARA”

Assalamualikum wr,b