Salah siapa? Siapa yang salah ? Makhluk ini korban qanun desa. | Whose fault? Who is wrong ? This creature is the victim of the village qanun .

in #aceh6 years ago (edited)

Assalamualaikum sahabat steemit semua ,,
Semoga semuanya dalam keadaan baik dan sehat selau serta masih dalam lindungan Allah kita semua.

Saya disini secara ringkas akan memberi sedikit tanggapan dan argument terhadap sebuah kebijakan yang diterapkan oleh para pemimpin dan tokoh tokoh desa yang berkaitan dengan penerapan qanun gampong/desa yang belakangan ini telah banyak gejolak dan peristiwa yang terjadi baru baru ini,oleh karena itu perlu kita telaah kembali tentang qanun desa ini terhadap tidak boleh lagi hewan ternak berkeliaran di mana mana.
22045601_1929876954004400_3324801951682793439_n.jpg
Berbagai tanggapan dan komentar yang telah kita baca dari pihak netizen terhadap sebuah kejadian pemukulan seekor sapi dengan menggunakan alat tajam yaitu cangkul hingga melukai seekor sapi,yang secara hukum alam sapi ini sama sekali tidak bersalah.
Berikut tampilan tanggapan para komentar,di akun facebook saya,yang saya publikasi beberapa waktu yang lalu.

20180704_020945.jpg
¤¤
20180704_021005.jpg
¤¤
20180704_021035.jpg
¤¤
20180704_021035.jpg
¤¤
20180704_021016.jpg
¤¤
20180704_021026.jpg
¤¤
20180704_021026.jpg
¤¤
20180704_021046.jpg
¤¤
20180704_021055.jpg
¤¤
20180704_021104.jpg
¤¤
20180704_021115.jpg
¤¤
20180704_021124.jpg
Nah jika dicerna,secara garis besar ,yang manakah akan jadi problema dalam kehidupan,apakah hewan ini bisa di vonis bersalah?.ataukah qanun yang diterapkan oleh manusia dapat melanggar hak asasi para hewan? Ataukah cukup dengan membenahi dan memberi batasan terhadap seekor sapi dan kambing untuk tidak kembali bebas didalam dunia tuhannya,padahal sesungguhnya tuhan juga memberi hak kepada setiap makhĺuk dibumi secara berkesinambungan.

Oleh karena itu,segala permasalahan yang menyangkut dengan usaha manusia tentu saja punya tutorial yang lebih baik agar hak semua makhluk tidak terbatasi oleh aturan yang dapat membuat makhluk lain menjadi sangat tersiksa.

LALU APA SOLUSINYA..?

Bicara soal solusi tentang ini sebenarnya takkan pernah ada habisnya,karena hak power hewan itu dikuasai oleh manusia itu sendiri,justru akan menimbulkan masalah yang baru antara pencipta qanun dengan pemilik hewan tentunya,jadi seiring sejalan bagi peternak berikan hal terbaik untuk ternak,dan usahakan walau keterbatasan namun ciptakan agar hewan tidak merasa tersiksa.

Qanun adalah kesepakatan bersama ,walau pun para peternak menjadi momok bagi orang yang tidak memiliki ternak,namun itu perlu di indahkan agar tidak timbul masalah yang tumpang tindih dikemudian harinya.

Semoga saja ini dapat bermanfaat dan menjadi sebuah catatan yang perlu dihayati,terimakasih.wassalamualaikum.wr.wb

Salam
@karimuddinn

Vote and follow

ENGLISH
Assalamualaikum all steemit friends ,,
May everything be well and healthy and still in the sanctuary of All of us.

I am here briefly to give a little response and argument against a policy applied by leaders and village leaders associated with the implementation of qanun gampong / village which recently has a lot of turmoil and events that occurred recently, therefore we need a study back about this village qanun against no more livestock wandering around where.
22045601_1929876954004400_3324801951682793439_n.jpg
The various responses and comments we have read on the netizen's account of a beating of a cow using a sharp instrument that hoes to hurt a cow, which is legally innocent by nature.
Here's the comments view of the comments, in my facebook account, which I publicized some time ago.

20180704_020945.jpg
¤¤
20180704_021005.jpg
¤¤
20180704_021035.jpg
¤¤
20180704_021016.jpg
¤¤
20180704_021026.jpg
¤¤
20180704_021046.jpg
¤¤
20180704_021055.jpg
¤¤
20180704_021104.jpg
¤¤
20180704_021115.jpg
¤¤
20180704_021124.jpg
Well if digested, in outline, which one would be a problem in life, whether this animal can be convicted ?. or is it that the qanun applied by humans can violate the rights of animals? Or just by fixing and limiting a cow and goat to not return free in the world of god, when in fact god also gives the right to every makhĺuk on the earth continuously.

Therefore, all matters pertaining to human endeavor, of course, have better tutorials for the right of all beings to be unconstrained by rules that can make other beings so tortured.

THEN WHAT IS THE SOLUTION ..?

Speaking of solutions about this is actually never endless, because the rights of animal power is controlled by humans themselves, it will cause a new problem between the creator of qanun with the owner of the animal of course, so along the line for breeders give the best thing for livestock, and try though limitations but create the animal does not feel tortured.

Qanun is a mutual agreement, even though the breeders become a scourge for people who do not have livestock, but it needs to be directed to avoid problems that overlap in the future.

Hopefully this can be useful and be a record that needs to be lived, thank you.wasalamualaikum.wr.wb

Regards
@karimuddinn

Vote and follow
LEGEND_20180705_030904.gif

Sort:  

Menurut saya qanun tidak salah. Yang salah pertama pemiliki lembu, kedua penegak qanun, dan ketiga yang bacok lembu. semua sudah ada aturan di qanun, tapi penegakannya yang ngak ada.

Ya betul sekali,cuma tinggal pada manusianya saja dalam mengindahkan qanun tersebut

Waduh,kejamnya,kok lembu di bacok,kasihan banget

Kasihan bgt daripada disiksa membuat sapi menderita, lebih baik dipotong & disate 😁

Ya itulah namanya kehidupan,fenomena selalu ada