Ayo! berwisata ke Krueng Pasee

in #aceh6 years ago (edited)

IMG_20180825_224138.jpg

IMG_20180825_213127.jpg

IMG_20180825_224120.jpg

IMG_20180825_223944.jpg
Krueng Pasee, Desa Sukadamai, Kecamatan Geureudong Pasee, Kabupaten Aceh Utara

Krueng Pasee adalah salah satu sungai terpanjang di Aceh, terbentang dari Kabupaten Bener Meriah (hulu) sampai pesisir pantai Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara (hilir). Sungai yang bermuara ke Selat Malaka ini selain memiliki rekor sebagai salah satu sungai yang sangat panjang (ratusan kilometer) juga memiliki arus yang sangat ekstrim.

Untuk sampai ke tempat ini butuh sedikit perjuangan, kondisi jalan terbilang sedikit sulit untuk dilalui. Namun meskipun jalannya dipenuhi bebatuan kecil dan besar tapi rasa lelah tidak terasa karena di seputaran jalan yang dilalui dipenuhi dengan perkebunan sawit yang sangat luas dan perbukitan tinggi serta saat sampai ke tempat yang dituju kita akan disuguhi pemandangan nan indah, yaitu sungai yang dipenuhi bebatuan besar. Sangat cocok untuk refreshing dan menyegarkan kepala.

IMG_20180825_192014.jpg

IMG_20180825_192206.jpg

IMG_20180825_213402.jpg

Sungai ini memiliki banyak sekali sejarah dan kejadian-kejadian aneh, mulai dari kepercayaan masyarakat akan adanya sepasang naga yang menguasai sungai tersebut hingga fenomena alam berupa banjir yang lebih dulu dimulai dengan pertanda yang disebut lageuem. Lageuem adalah tanda-tanda alam yang diajarkan sejak turun-temurun, orang Mbang sudah diajarkan oleh Indatu-nya (moyang) akan lageuem ini yang menjadi petunjuk jika Krueng Pasee akan mengalami banjir.

Seperti dilansir dari kabarpidiejaya. Com ada beberapa hal yang mesti dipahami, dijaga dan dihindari tatkala hendak bersinggungan dengan Krueng Pase yang juga masih dipegang oleh sebagian masyarakat setempat hingga saat ini, diantaranya:

  1. Tidak boleh ria di Krueng Pasee.
  2. Tidak boleh takabbur dan menganggap diri paling hebat dan paham keadaan di sana.
  3. Tidak boleh rakus dalam mengambil hasil sungai, yakni ikan pada umumnya.
  4. Krueng Pasee juga diyakini selalu meminta korban setiap tahunnya.
  5. Bila sudah mendung atau mendengar suara guntur, apalagi disertai hujan di arah barat, maka lekaslah menjauh dari area sungai, kecuali sudah paham benar dengan Lageuem tadi.
  6. Dan masih banyak hal-hal lain yang dianggap tabu dan menjadi kepercayaan penduduk setempat.

Jika beberapa hal-hal diatas sengaja dilanggar, maka resikonya sangatlah besar, bisa-bisa nyawa menjadi taruhannya. Bukti nyata sudah banyak terjadi seperti orang tenggelam atau terseret banjir, dan ada juga kendaraan pengangkut batu atau yang sekedar dicuci di sungai yang hanyut.

Salah satu buktinya adalah hanyutnya seorang crosser, Anggota Komunitas Motor Trail yang terjadi pada Selasa (28/03/2017). Jenazahnya baru ditemukan oleh masyarakat saat memancing sehari setelah kejadian.

Sampai saat ini Krueng Pasee masih menjadi penyangga terhadap puluhan ribu warga di Aceh Utara, baik yang menggantungkan hidupnya sebagai petani maupun nelayan. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih pun mereka bergantung pada sungai ini, yang berdasarkan penelitian ilmuan Belanda pada kurun 1980-an, air Krueng Pasee dinyatakan aman dikonsumsi meski tanpa dimasak. Lebih dari setengah populasi petani sawah di Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara menggantungkan harapan mereka pada sungai ini, agar sawah mereka bisa terisi air.

Potensi Krueng Pasee ini sangat besar bila semua pihak sepakat untuk menjaganya serta mengelolanya dengan baik. Mulai dari potensi irigasi, Pembangkit Listrik Tenaga Air, Wisata Outbound, Wisata Arung Jeram, lumbung ikan air tawar khas Aceh (Keureulieng, Ileh, Keubaree, Landôk, dll), dan masih banyak potensi lainnya, yang bisa digarap untuk memenuhi segenap kebutuhan masyarakat serta sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Aceh Utara.

Sort:  

Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
http://kabarpidiejaya.com/2017/03/sejarah-krueng-pasee/

Thank you for the praise, I feel honored