Selama beberapa hari ini di depan rumahku telah mekar sekuntum bunga yang bentuknya unik seperti kembang api. Warnanya merah terang dan mencolok membuat sekitarnya tampak indah dan semerbak sesaat. Banyak orang yang datang/lewat di depan rumah memuji keindahannya. Aku sendiri langsung tertarik untuk menuliskan diskripsinya seperti uraian dibawah.
Nama bunga ini adalah Bunga Desember. Dinamakan demikian karena tanaman ini biasa tumbuh dan berkembang di bulan Desember. Bunga ini hanya bisa mekar setahun sekali yaitu pada bulan Desember, walaupun kadang-kadang di bulan November, Januari dan Februari masih ada yang mekar namun julukan Bunga Desember masih melekat padanya. Bunga Desember sangat menyukai musim hujan.
Menurut situs Wikipedia, Bunga Desember berasal dari belahan benua Afrika bagian selatan. Bunga yang bernama latin Haemanthus Multiflorus dan termasuk dalam famili Amaryllidaceae (bakung-bakungan) ini akan berbunga di sekitar bulan November hingga pertengahan Februari dimana curah hujan tergolong tinggi.
Bentuk bunga desember membulat seperti bola namun mirip payung yang berkoloni. Pada ujung bunga menyembul putik dan benang sari berwarna kuning atau oranye. Pada setiap tanaman hanya bisa muncul 1 tangkai di sekitar ketiak daun. Mahkota bunganya berbentuk seperti jarum berwarna merah terang, benang sarinya melengkung keluar. Tangkai sari dari Bunga Desember memiliki panjang 2 – 5 cm dan berwarna merah tua, sedangkan kepala sarinya berwarna merah jambu. Bakal buahnya sendiri berbentuk elips dengan panjang sekitar 0,5 cm.
Bunga Desember kadang disebut juga dengan Blood Lily karena bentuknya seperti bunga lily. Keberadaan bunga ini kadang tidak terlihat karena tanamannya bersembunyi di dalam tanah. Tahu-tahu sudah muncul di dalam tanah. Menurut Wikipedia hal tersebut dikarenakan umbinya yang berbentuk seperti bawang dan tidak mau menumbuhkan daun sehingga keberadaan tanaman ini tidak terlihat. Tanaman ini akan berbunga cantik setelah mengalami masa dorman, dan terkena air hujan terus menerus.
Sayangnya Bunga Desember tidak bisa bertahan lama dan hanya berkembang atau mekar selama 7-10 hari saja. Setelah itu mahkotanya akan rontok dan menyisakan bakal buahnya saja. Kemudian disusul daun-daunnya yang semakin lama semakin mengering dan menyisakan umbinya di dalam tanah. Bakal buah ikut mengering juga.
Jika musim hujan masih berlangsung, umbi dari Bunga Desember ini akan memunculkan kembali daun-daun baru dan tanaman tampak rimbun serta hijau. Pada proses ini tanaman akan memproduksi anakan dengan memperbanyak umbinya. Umbi inilah yang dapat diambil dan ditanam kembali di tempat yang diinginkan untuk memperbanyak tanaman. Umbi Bunga Desember bisa ditanam di dalam pot /polibek dan tetap bisa tumbuh subur di musim penghujan sama seperti ketika ditanam di dalam tanah langsung.
Buat para pecinta bunga, disarankan menanamnya di depan rumah agar bisa memperhatikan indahnya bunga saat mekar. Yang menarik dari umbi Bunga Desember adalah umbinya dapat digunakan untuk obat. Di dalam umbi banyak mengandung saponin, flavonoida dan polifenol yang berkhasiat sebagai obat luka bakar. Caranya adalah dengan mengambil umbi yang masih segar kemudian dicuci dan diparut. Hasil parutan ditempelkan pada bagian yang luka. Polifenol yang terkandung dalam umbi Bunga Desember bisa membunuh kuman penyebab infeksi sehingga luka bakar akan cepat kering serta segera sembuh.
Pada musim kemarau, tanaman Bunga Desember akan merontokkan daunnya dan secara perlahan menyembunyikan dirinya dalam bentuk umbi saja didalam tanah. Banyak yang mengira pada fase ini Tanaman Bunga Desember telah mati, namun sebenarnya itu hanya salah satu cara tanaman Bunga Desember untuk bertahan hidup. Tanaman akan tumbuh dan berkembang kembali di musim hujan serta memunculkan bunganya yang indah.
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://sy4r0h.wordpress.com/2016/12/31/%e2%80%8bbunga-desember-mekar-di-akhir-desember/comment-page-1/