Alfateka Apakah Salah?

in #esteem6 years ago

Salam steemian dimanapun berada. Kata Alfateka lagi ngetren di bahas saat ini, baik dimedia Sosial, kampus dan tempat umum. Pengucapan Alfateka pertama sekali terdengar ketika Presiden Jokowi membuka MTQN di Medan, dalam pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran Tingkat Nasional tersebut, Jokowi membuka dengan melafalkan Alfatihah, namun apa hendak dikata kerana Logat Jawanya terlalu kental dan agak sukar di ucapkan jadilah "mari kita baca Alfateka!".

image
image


Kehebohan ini terjadi karna tempatnya di Arena MTQN Ke XXVII Medan senin (8/10). Secara tidak langsung kata Alfateka sangat cepat dan viral di Medsos, sehingga efeknya terjadilah Pro dan Kontra. Inilah yang membuat keseruan dan berbagai macam komentar dan pendapat saling bersahutan dan masing-masing merasa benar.

Karna ini persoalan cara melafalkan Alfatihah menjadi Alfateka, maka banyak orang yang memakluminya, sebab kata Alfatihah bukan lagi membaca Al-Quran, tapi mengajak seluruh tamu undangan serta Khabilah per Provinsi untuk sama-sama membaca Ummul Kitab tersebut.

image
image


Tanggapan Penulis tentang Alfateka!

Pada dasarnya seorang Presiden di Negara terbesar Ummat Islam ini sebelum berbicara ditempat keagamaan apalagi Arena MTQ Nasional, alangkah baiknya bertantanya terlebih dahulu atau mempelajari kata-kata Arab yang ingin di sampaikan nantinya. Kalau dari segi ucapan Alfateka banyak pendapat tidak dikatagorikan baca Al-Quran, maka tidak berdosa. Namun malunya itu yang membuat kita tidak ketolongan.

lebih-lebih kedepan pemilihan Presiden sudah dekat, takutnya pihak lawan memanfaatkan kata-kata Alfateka sebagai bahan untuk memojokkan Jokowi. Terlebih calon wakilnya seorang Ulama besar Indonesia. Maka dalam Mahfudhat dijelaskan "Ufakkir Qabla Antujarriba", berfikirlah dahulu sebelum mencoba.

image
image


Ketika steemian membuka kata Alfateka di Google, maka berbagaimacam Meme Pak Jokowi bermunculan, inilah bangsa kita sangat unik dan penuh senda gurau. Oke...! Kita lanjutkan kembali. Dalam membaca Al-Quran logat apapun wajib dihilangkan, apalagi logat medok jawanya itu. Karna tuntunan dalam membaca Al-Quran sudah jelas "Bacalah Al-Quran itu dengan logat Arab Qurays".

Ada logat yang berbeda dalam membaca Quran, namun semua itu sudah ada ketentuan mulai dari Nabi masih hidup, sehingga muncullah yang namanya "Qira'ah Sab'ah". Tujuh bacaan Al-Quran yang disandarkan pada Ulama Ahli Quran, dan tidak bisa dirubah atau ditambah dengan logat yang lainnya. Apalagi ligat daerah kita masing-masing di Indonesia...

Sekian...

image

Sort:  

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by safrizal.mus from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.