Seperti kata pepatah yang mengatakan bahwa "Guru itu pahlawan tanpa Jasa", benarkah? Sepertinya itu sangat tepat mengingat pengabdian guru telah melahirkan generasi penerus bangsa. Kemajuan suatu negara pun tidak terlepas dari kualitas sumber daya manusianya.
Saya merupakan seorang lulusan Pendidikan kimia tahun 2017 yang silam, menjadi seorang guru sebenarnya bukanlah cita-cita dari kecil, namun lahir setelah saya selesai Sekolah Menengah Atas.
Saat itu saya menyadari bahwa setelah 12 tahun menimba ilmu mulai dari Sekolah Dasar tidak terlepas dari peran guru yang secara sabar mendidik muridnya. Saya pun masuk fakultas keguruan di Universitas Syiah Kuala.
Saat pertama mengajar disebuah yayasan panti asuhan, saya benar-benar menyadari bahwa dengan keterbatasan tenaga pengajar tidak akan merubah pola pendidikan disana, meskipun saat itu sebagai guru sukarela tidak mendapatkan upah sama sekali, saya tetap mentransfer ilmu kinia yang saya peroleh dibangku kuliah.
Melihat keseriusan mereka belajar, berat rasanya meninggalkan mereka, tapi tuhan berkehendak lain karena saya diangkat sebagai abdi negara saat lulus ujian seleksi ketiga tahap yang dilaksanakan.
Berstatus sebagai abdi negara, saya harus bersedia ditempatkan dimana saja, sebuah kejutan saat menerima surat penugasan dan saya ditempatkan didaerah yang sangat terpencil. Keterbatasan saya dalam mengendarai sepeda motor dengan badan jalan yang rusak parah dan mendaki gunung yang tinggi membuat saya hampir mundur, tapi saya pun bersikeras untuk tetap menjadi guru meskipun durasi perjalanan setiap harinya mencapai 1.2 jam perjalanan.
Melihat antusiasme para siswa dalam belajar terus membakar semangat saya, seperti pada gambar menunjukkan siswa yang sedang praktek kimia, tanpa laboratorium, jadi saya harus menamfaatkan media sederhana supaya mereka dapat memahaminya.
Tidak hanya diruang kelas, tapi mereka juga menghampiri saya dikantor untuk belajar dan belajar.
Tantangan terbesar didaerah terpencil selain perjalanan yang jauh dan media belajar yang terbatas yaitu karakter. Sejumlah siswa sangat apatis dalam belajar, mereka hanya datang, duduk, diam dan tidak sedikit diantara mereka tertidur dikelas.
Saya harus merubah semua nya, mendidik mereka perubahan prilaku dan rasa tanggungjawab terhadap tugas dan tanggungjawabnya sebagai seorang siswa. Tugas yang berat, tapi saya harus melakukannya demi Bangsa dan negara.
Hi @muthfriez, Welcome To Hive Learners Community.
We have a rule on the languages that are accepted in our community and Indonesia isn’t one of them. Please go through our community guidelines to see the supported language and also go through the other guidelines to make sure you don’t go against anyone of them.
https://hive.blog/hive/@kronias/rules-and-guidelines-of-hive-learners-community-and-summary-of-our-roadmap
I can see you’re also not verified in our community, so here’s a link to show you how to get verified.
https://hive.blog/hive-153850/@kronias/new-and-updated-guidelines-on-how-to-complete-verification-process-stage-01-from-our-discord-server
Thank you.
.
.
Congratulations @muthfriez! You have completed the following achievement on the Hive blockchain and have been rewarded with new badge(s):
Your next target is to reach 200 replies.
You can view your badges on your board and compare yourself to others in the Ranking
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Support the HiveBuzz project. Vote for our proposal!