Pendidikan ilmu Majaz, dalam hadits sangat penting.

in #indonesia6 years ago (edited)

Selamat sore sahabat steemians semua semoga kalian selalu dalam keadaan sehat dan kesuksesan selalu menyertai kita semua, belajar dan merupakan salah satu bagian dari kecerdasan, maka karena itu pentingnya pendidikan untuk belajar ilmu majaz dalam menyampaikan materi hadis, berikut saya akan membagikan sedikit imformasi kepada seluruh sahabat steemians tentang ilmu majaz.


image


Agar dapat memahami hadis Nabi dengan benar, hal pertama yang perlu diketahui adalah bahwa hadis nabi Saw. berasal dari kalimat-kalimat berbahasa arab karena itu sebelum memahami sebuah hadis kita dituntut untuk mengerti tentang bahasa arab itu sendiri.

Dalam bahasa arab adakalanya sebuah kata bermakna hakiki atau makna asli dan terkadang mengandung makna majazi atau makna kiasan. Pengertian majaz dalam ilmu balaghah adalah Lafad yang digunakan pada selain makna aslinya, karena adanya keterkaitan makna disertai Indikator yang mencegah dari pemahaman arti asli. Imam Sibaway mendifiisikan majaz sebagai ilmu bertutur yang memungkinkan terjadinya perluasan makna.

Sehingga jika sebuah hadis mengandung maka majaz maka kita tidak bisa memahaminya dengan menggunakan arti sebenarnya dan tidak boleh pula mengamalkannya seperti itu. Begitu juga sebaliknya.

Pada pembahasan kali ini akan diterangkan bahwa adakalanya hadis bermakna hakiki, terkadang bermakna majazi dan kadangkala sebuah hadis bisa dipahami menggunakan makna majazi dan hakiki sekaligus.


image


  1. Hadis yang Dipahami secara Majazi

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا، أَنَّ بَعْضَ أَزْوَاجِ النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُلْنَ لِلنَّبِي، "أينا أَسْرَعُ بِكَ لُحُوقًا؟" قَالَ، "أَطْوَلُكُنَّ يَدًا" فأخذن قصبة يذرعنها، فكاتن سودة أطولهن. فعلمنا بعد أنما كانت طول اليد الصدقة. وكانت أسرعنا لحوقا به، وكانت تحب الصدقة.

Diriwayatkan dari Aisyah ra. bahwasanya istri-istri Nabi Saw. berkata kepada Nabi saw., “Siapa kelak (di akhirat) di antara kami yang paling cepat bertemu engkau?” beliau berkata, “yang paling panjang tangannya.” Mendengar itu kami mulai mengukur-ngukur lengan kami, dan yang paling panjang adalah saudah. Tapi kemudian hari akhirnya kami tahu bahwa panjang tangan maksudnya adalah yang suka sedekah, dan dia yang paling cepat bertemu rasul, dia gemar bersedekah. (HR. Bukhari)

Dalam kitab fathul bari syarah shahih bukhari, ibnu hajar mengatakan bahwa ditemukan dalam hadis riwayat Imam Hakim dalam Mustadrak bahwa di kemudian hari di antara istri nabi yang pertama kali meninggal menyusul Nabi Muhammad adalah Zainab ra., seorang wanita yang tidak terlalu tinggi di antara mereka, tapi beliau adalah orang yang paling gemar bersedekah.

Kiai Ali Musthafa Yaqub mengatakan bahwa menurut ahli Bahasa arab, panjang tangan merupakan kalimat kiasan untuk orang yang gemar bersedekah. Dikatakan seseorang disebut panjang tangan karena saking dermawan dan baik hati. Sedangkan kebalikannya orang yang kikir pelit disebut pendek tangan.

Jadi dalam hadis di atas kalimat yang dipakai Rasul untuk menggambarkan siapa yang paling cepat menyusulnya ke alam akhirat adalah bukan makna yang sebenarnya, karena jika dikaitkan dengan kronologi sejarah siapa istri Nabi saw yang paling cepat berpulang ke rahmatullah justru yang tidak panjang tangan secara hakiki.

(Bersambung ………………..…… Hadis yang bisa dipahami secara hakiki dan majazi)
Terimakasih atas kunjunganya 🌝, dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

Follow @abupasi.alachy

Sort:  

Good... :) .........

Thanks for your 😊😊

Postingan yang luar biasa dan banyak manfaat. Semoga kita selalu sehat dan tetap menggali ilmu demi kehidupan yang baik dunia dannakhirat.

Teeimakaaih @abupasi.alachy telah berbagi. Salam.

@mpugondrong