Bayangkan bila steemit mengalami maintenance selama tiga hari, pasti akan menjadi trending topic di kalangan steemian. Namun, judul di atas bukan mengarah ke situ. Ini tentang eksperimen singkat saya dalam menggunakan steemit.
Mari ikuti....
Setelah menahan diri selama tiga hari untuk tidak memposting tulisan di steemit. Pada kesempatan kali ini saya tuangkan kembali buah pikiran dan perasaan saya ke dalam platform ini.
Jadi, selama tiga hari ini saya sengaja untuk tidak melakukan kegiatan memposting, memberi komentar, dan mengupvote konten. Hal ini saya lakukan untuk menilai diri saya sendiri. Apakah saya bisa lepas dalam jangka waktu tertentu dari steemit atau tidak.
Oleh karena itu, saya minta maaf kepada teman-teman yang mengikuti blog saya karena dalam tiga hari ini saya tidak produktif berbagi info kepada kalian semua. Saya juga minta maaf kepada rekan KSI Barsela dan rekan mini group steemian Aceh Jaya karena saya sudah pasif dalam hal membaca, memberi komentar dan mengupvote konten rekan-rekan semua yang ada di dalam list group.
Sejak awal Februari 2018, saya sudah mempunyai akun steemit. Mulai saat itu juga, steemit mendapat proporsi waktu yang lebih banyak dibandingkan media sosial lain yang saya gunakan. Untuk facebook dan twitter, saya tidak lagi menggunakan facebook dan twitter sejak akhir tahun 2017. Untuk instagram, saya masih membukanya sesekali untuk melihat berita terkini dan lowongan pekerjaan. Itu pun hanya sebagai pengintip, bukan memposting sesuatu di instagram.
Pengalaman selama tiga hari dengan sengaja tidak menggunakan steemit itu ternyata bukan hal yang mudah. Ini sengaja ya, bukan karena alasan sibuk dan banyak kegiatan. Sebagai contoh, pernah sesekali saya tidak sengaja membuka link konten sahabat-sahabat steemian di group whatsapp. Setelah membaca setengah dari kontennya, saya segera sadar dan menutup halaman steemit tersebut. Karena saya tahu, pasti ujungnya saya berkomentar atau mengupvote konten tersebut dan membuat eksperimen ini gagal.
Contoh lain bahwa meninggalkan steemit itu tidak mudah yaitu secara tidak sengaja saya mengetik sebuah konten di laman membuat konten. Sudah ada sekitar dua paragraf, saya ingat bahwa saya sedang menahan diri untuk tidak menggunakan steemit. Akhirnya, konten tersebut saya simpan saya untuk diposting pada hari-hari lain.
Kita sebagai steemian pasti sudah tahu sebesar mana dampak positif yang ditimbulkan dari menggunakan steemit. Mulai dari segi pendapatan finansial, perkembangan wawasan terkait cryptocurrency, meluasnya pergaulan sesama steemian dari lokal, regional bahkan sampai mancanegara. Sangat banyak feedback positif yang kita peroleh dari mengaplikasikan platform ini. Sehingga sangat sedikit pula umpan balik negatif yang timbul.
Berdasarkan eksperimen singkat yang saya lakukan, saya susah untuk mengabaikan media sosial dalam bentuk blog ini. Tidak mudah bagi saya untuk mengabaikan kebiasaan yang sudah saya lakukan selama 82 hari ini, sejak akun steemit saya aktif. Mungkin apa yang saya rasakan ini selaras dengan apa yang dikemukan oleh beberapa pakar psikologi, lebih mudah menghentikan kebiasaan buruk daripada menghentikan kebiasaan baik.
Jika kita sudah terbiasa melakukan sesuatu yang menurut kita memberi dampak yang positif, maka akan sangat susah untuk mengubah atau menghentikannya. Apalagi kita memiliki passion (gairah) yang besar terhadap sesuatu tersebut. Saya pikir, tidak dipungkiri semua steemian pasti memiliki passion besar di steemit. Buktinya, steemian sangat konsisten membagikan karyanya di steemit. One day one post, inilah moto andalan kebanyakan steemian.
Bagi sahabat steemian yang masih semangat berkarya dan berbagi informasi di steemit, tetaplah seperti itu. Jika sesekali mentok, tidak ada ide yang ingin disampaikan. Istirahatlah sejenak dengan refreshing atau travelling, gunakan waktu yang ada untuk menemukan hal baru di sekitar kita.
Jika tidak punya waktu luang yang banyak, cobalah sempatkan diri untuk membaca konten-konten steemian di beranda kita. Baik yang bahasa inggris atau bahasa indonesia. Karena, mungkin saja kita adalah sebagian orang yang cerdas menyerap data dan pintar membaca fenomena dari informasi-informasi yang dipaparkan oleh orang lain.
Sekian dari saya, semoga bermanfaat, semoga dapat membakar semangat.
Hormat saya,
@daentepi
Hormat saya,
@daentepi
Luar biasa. @daentepi selalu hadir dengan penelitian-penelitian sederhananya selama di steemit.
Pernah agak gondok juga sih, ketika bagi link tapi tidak ada masukan atau semacamnya. Pesan cuma dibaca doang dan group cuma intip-intip aja.
Ternyata ini alasan di baliknya 😂
Okey bisa dimaklumi 😂
Terima kasih, @nuryriana. Saya sedikit tersenyum dan banyak tertawa membaca komentarnya. Iya, maafkan saya atas ketidakenakan yang timbul beberapa hari ini. Saya hanya mencoba konsisten pada niat. Namun, mulai sekarang akan banyak masukan bila diperlukan untuk kebaikan bersama. 😁
Hee...saya pribadi nyari2 abang kemana. Rupanya mengeluarkan jurus baru, udah gitu pencerahanya ngeri kali. Saya pikir rata2 pengguna steemit ini mengalami gejala ketagihan itu bang. Termasuk saya. Terus terang banyak chat di Fb yang blum saya buka sampai sekarang. Mngkin mmng sudah saatnya untuk saya disini. Ntah kenapa aku gak bisa buka steemit ni satu haripun, walau gak nge post setidaknya baca postingan orang.
Sukses terus bg.😊
Jurus yang muncul akibat dukungan saudara @djamidjalal tentunya 😁
Semoga kita tetap betah bersama steemit dan tidak berhenti berkarya 😉
Aamiin Ya Rabb.
Bangga dapat berteman dengan abang di steemit ini. Semoga suatu saat bisa ketemu. Hee
Tentunya dengan SBD yg lumayan.hee
Kalau SBD sudah lumayan, ke mana aja bisa gerak kita 😁
Ahaa...yok ke jepang bang. Berangkat sama-sama. Naik pesawat Steemit. 😂
Sebenarnya setiap orang punya alasan,, steemit ini kan hanya sekedar wadah dan wadah lain masih banyak. Mengetes diri sendiri untuk terlepas itu pantas dilakukan jika ternyata kita jadi hidup dalam dunia maya bukan di dunia nyata. So.. Everything have a reason. Tulisan ini luar biasa dan menggereget sekali. Ditunggu tulisan selanjutnya. Barakallah
Benar sekali guree lon, @khaimi. Berlayar di lautan steemit boleh-boleh saja. Jangan sampai lupa membawa kompas untuk kembali pulang. Karena kita juga punya daratan kalau cuma untuk sekedar mencari makan. Terima kasih sudah berkunjung guree. Tetap sehat dan bimbing kami biar lebih bersemangat. 😉
Sesama guree tidak boleh saling.mendahului. seperti yang disampaikan oleh Bang @rismanrachman dan @levycore "kita adalah kurator bagi diri kita sendiri". Secara analogi yang secara paksa kita lakukan mungkin artinya "kita adalah guru bagi diri kita sendiri"
Tepat sekali. Kita adalah guru untuk diri kita sendiri. Pengalaman diri sendiri lebih berarti, pengalaman orang yang mengandung contoh yang baik, tidak ada larangan juga untuk diikuti. Biar sama-sama melengkapi dan memperbaiki. 😉
WARNING - The message you received from @ansony is a CONFIRMED SCAM!
DO NOT FOLLOW any instruction and DO NOT CLICK on any link in the comment!
For more information, read this post:
https://steemit.com/steemit/@arcange/phishing-site-reported-autosteem-dot-info
If you find my work to protect you and the community valuable, please consider to upvote this warning or to vote for my witness.