Tiga Malam dan Rasa Rindu (Rindu Kepada Steemit)

in #indonesia6 years ago (edited)

image

Selamat malam Steemian semua. Apa kabarnya malam ini? Sedang malam mingguan ya? Aku ucapkan selamat malam mingguan bagi kalian yang menunaikannya.

Malam ini aku hanya diam di rumah. Rasanya penat sekali kapalaku penuh dengan sesuatu yang begitu menguras energi. Jatuh bangun, mencoba berlari kencang karena dikejar deadline. Lelahnya melebihi lelah dikejar dept colektor kali ya? Soalnya belum pernah ngalamin juga sih.

Bukan mudah aku berjuang sendiri, karena teman pun sama sibuknya. Tangan ku dipaksa terus menuliskan sesuatu yang sebetulnya tidak terlalu suka aku tuliskan. Kalimat-kalimat baku yang katanya bermuatan ilmu. Ah, Aku tak tahu! Menuliskannya sama sulitnya dengan aku mencoba memahaminya. Tapi inilah kewajibanku. Aku harus segera lulus sebagai magister pendidikan Agama Islam.

Terkadang aku kerap merasa salah masuk jurusan. Kenapa tidak kuliah jurusan komunikasi atau mungkin jurusan sastra. Agar aku tidak merasa terkatung-katung, dan lebih bisa menjadi diriku sendiriseperti yang selalu dipesankan oleh @mariska.lubis dalam tulisan-tulisannya.

Tahukah Kalian, duduk kaku di bangku kuliah bersama pemikir-pemikir, berdebat mendiskusikan tentang teori pendidikan sementara otakku otak fiksi, itu seperti makan jagung bakar kemakan bara apinya. Bisa dikunyah sih... tapi males nelennya. Yang ada di pikiranku adalah jalan-jalan, makan, memotret sebuah objek, pergi ke hutan, mendaki gunung, menghirup udara segar, berendam air hangat di pemandian air hangat, diam bersantai bersama buku-buku kesayangan yang biasa aku baca bersama secangkir kopi, lalu bercumbu dengan notebookku menceritakan semua hal yang ingin aku tulis dan ingin aku ceritakan. Itu sangat mengasikan. Membuat hidup terasa semakin hidup.

Dan tahukan kalian, berhadapan dengan seseorang yang berbicara tentang sesuatu yang tidak begitu kita sukai itu sungguh menjenuhkan. Menyimak seseorang yang berbicara dengan bahasa ilmiah selama 2,5 jam setiap mata kuliah itu sesuatu. Tapi inilah tantangan, aku selalu berusaha mencari hikmah dibalik apa yang menimpaku setiap harinya. Anggap saja jika aku tidak begitu maka aku mungkin tidak begini. Nah lho!

Termasuk tiga hari tiga malam ini, aku berkutat dengan buku-buku yang isinya bukan novel, bukan cerita romantis, bukan tentang puisi, bukan biografi seseorang yang kisahnya bisa aku pelajari, bukan pula komik yang bisa membuat aku tertawa dan terhanyut dibuatnya. Jangankan terhanyut, faham saja aku gagal seringnya aku mengantuk dan lalu tertidur. (Jangan ditiru).

Lalu buat apa aku begadang selama tiga hari tiga malam? Ya, untuk menyelesaikan sebuah rencana penelitian yang aku sendiri kurang yakin apakah benar aku akan meneliti tentang hal itu? Aku juga ragu, benarkah aku akan menjadi seorang peneliti? Tapi bairkanlah aku belajar. Siapa tahu nanti apa yang aku teliti bisa menghasilkan sesuatu yang bisa aku sebut sebagai "buku karyaku". Mungkin saja nanti akan menjadi sebuah buku yang banyak dicari orang, dan dijadikan bahan referensi di bidang pendidikan. Sipa tahu ya... Tapi hal inilah yang selalu aku semogakan. Karena ternyata menjadi diri sendiri bukan melulu bersantai di dalam zona nyaman kita. Tetapi harus menjadi sesuatu yang lebih baik dan mecoba menaklukan tantanga-tantangan yang datang dalam kehidupan kita.

Tiga hari tiga malam, aku juga tidak sempat menuliskan sesuatu yang dapat aku posting di sini. Rasanya rindu sekali kepada Steemit. Berkali-kali mengintip, kawan-kawan selalu rajin memposting link tulisan di grup WA KSI Bandung dan KSI Indonesia. Betapa hebatnya mereka. Rajin dan tetap produktif emnulis di Steemit. Tentunya aku juga mau sehebat mereka. Walau lelah, dan manggut-manggut mengantuk, aku mencoba menuliskannya. Walaupun hanya berisi curahan hati aku percaya ini pun bisa dibaca.

Steemit, aku padamu bagai perasaan haus dan lapar. Harus selalu bertemu!

Aku ucapkan terimakasih kepada yang sudah berkenan membaca sampai di sini. Salam hangat dari @diantikaie KSI Bandung untuk Steemian semua di seluruh Indonesia.

image

Sort:  

Sepertinya ini perasaan rindu yang tersimpan lama. Akhirnya jadi sebuah tulisan yang mengharukan.
Titip rindu buat steemit ya dari saya @tusroni

He he . Iya Kak

Semoga hasil karyanya nanti jadi buku referensi di bidang pendidikan Teh @diantikaie.
Semangat ya

Aamiin semoga tth... Doakan ya..

Aku juga rindu tteh ko. Hehe

Heu iya deh ... Amisyutu...

I miss u tooo lagi hehe

Seamnagt Teteh @diantikaie.
Curahkan segala rasa yang membelenggu menjadi mahakarya yang Luar Biasa!

Iya Teh... Bismillah. Mau donk... Kyak teh @ettydiallova yang selalu semangat. :-)

Tulisan tentang kerinduan, rindu pada menulis, rindu pada Steemit, rindu untuk berkarya menapakan jejak di bumi mayapada. Terus berkarya Teh @diantikaie, pesen bukunya ya kalau dah jadi. Semangat!! :D

Terimakasih Abah @adrienoor semoga. Nanti akhir bulan juli mau bimbingan sama abah dan eyang @jharyadi bagaimana mengubah bahasa tesis menjadi buku yang renyah dibaca. Hihi. Akhirtahun tahun kudu sudah jadi buku. Aamiin

Boleh teh, kalau dalam pelatihan namanya "Pelatihan menulis buku populer". Salah satunya, bagaimana buku nonfiksi diramu sedemikian rupa menjadi buku dengan gaya bahasa mudah dicerna oleh masyarakat umum.

Ayo Teh, semangat. Saat jenuh, lari sejenak ke steemit, ketak-ketik sebagai sarana self healing, pasti ntar saat balik kesana lagi, akan ada sedikit ruang yang mulai fresh, dan siap untuk diajak bekerjasama mengejar deadline, hehe.

He he ... iya teh @alaikaabdullah... terimakasih. alhamdulillah hampir selesai apa yang dikejarnya. Makanya bisa mampir ke sini sekarang.