Vote untuk trumd

in #indonesia6 years ago (edited)

image

Veto yang dilakukan oleh The Hammalatal Hatab ll kemarin atas permohonan yang diajukan oleh Mesir kepada DK PBB untuk mencabut keputusan sepihak AS terkait dengan pemindahan ibukota Israel adalah sebuah tindakan “insulting” bagi sekutunya di Timur Tengah, khususnya anggota utama Aliansi Islam Moderat (Arab Saudi, Mesir, PEA dan Yordania). Tapi, yang lebih parah dari itu adalah apa yang tertuang dalam National Security Strategy (NSS) yang ditandatangani oleh Trump kemarin, terlihat adanya indikasi “pemalakan” baru yang lebih besar di Timur Tengah, utamanya di Teluk.

“We will retain the necessary American military presence in the region to protect the United States and our allies from terrorist attacks and preserve a favorable regional balance of power. We will assist regional partners in strengthening their institutions and capabilities, including in law enforcement, to conduct counterterrorism and counterinsurgency efforts. We will help partners procure interoperable missile defense and other capabilities to better defend against active missile threats.”

Periode mendatang adalah periode pemalakan lagi, khususnya di Saudi dan negara Teluk lainnya dengan menggembosi besarnya “ancaman” Iran di Kawasan supaya negara-negara itu mau membeli senjata dan membeli “mercenaries” AS demi keamanannya, kalau perlu akan dipalak sampai cadangan devisanya habis atau kalau perlu sampai menggadaikan oil dan gas reserve-nya ke AS. Persis seperti yang dilakukan oleh Khedive Isma'il Pasha yang menggadaikan Terusan Suez kepada Barat, dan kelanjutan ceritanya sudah pada tau sendiri kan.

Ada cerita, konon dulu waktu alm. Raja Abdullah bin Abdul Aziz baru berkuasa, baru menjadi Putra Mahkota Arab Saudi pernah didatangi oleh Menlu AS saat itu, Madeleine Albright. Albright berusaha untuk “memalak” sang pangeran seperti yang dilakukan Trump pada Juli lalu, yaitu dengan mengatakan bahwa Irak dan Iran adalah ancaman bagi Kawasan. Maka AS selaku sekutu Saudi harus mendapatkan perlindungan, untuk itu AS siap mengirimkan pasukan marinirnya ke Saudi.

Pangeran Abdullah berpikir lama, kemudian menoleh kepada Albright dan menceritakan kisah seorang Badui yang mengembala kambing tetapi selalu diganggu serigala. Setiap hari ada saja satu kambingnya yang dimakan oleh serigala. Akhirnya si Badui bertanya kepada orang kampung bagaimana cara menjaga kambingnya agar selamat dari serigala, orang kampung menyarankan agar mencari anjing penjaga untuk menakuti serigala. Si Badui pun mencari anjing, dan benar, anjing itu mampu menakut-nakuti serigala, berkali-kali anjing berhasil menggalkan upaya serigala, sampai akhirnya serigala pun pergi ke tempat lain, dan amanlah kambing-kambing itu.

Pangeran Abdullah meneruskan ceritanya, ya si Badui berhasil mencari solusi untuk mengusir serigala, tapi kini masalah baru muncul, anjing-anjing penjaga itu butuh makan, butuh daging, setidaknya setiap hari si Badui harus merelakan 2 atau 3 kambingnya sebagai makanan anjing. Ceritapun berakhir dengan habisnya kambing si Badui. Ternyata Albright paham, pesan sang pangeran sampai kepada Albright. Albright pun kembali dan isu itu tidak pernah dibuka lagi, sampai akhirnya Trump masuk ke Gedung Putih.

Presiden Trump mau “upeti” atas jasa security AS selama ini, There ain't no such thing as a free lunch. Jared Kushner, penasehat sekaligus menantu Trump sampai saat ini masih menjadi sahabat karib pemerintah Saudi dan memberikan masukan yang baik kepada Saudi bagaimana menyikapi keputusan mertuanya Trump terkait dengan pemindahan ibukota Israel, dan wacana pembentukan Negara Gaza sebagai ganti Qudus! Jangan lupa juga UU JASTA baru diresmikan dan kapan saja bisa diangkat, tidak banyak, hanya beberapa ribu miliar dollar saja!

Dan tampaknya, yang akan menjadi serigala kali ini adalah Iran. Kambing itu tidak akan tersisa lagi, karena habis untuk memberi makan anjing, mungkin suatu hari ketika uang Saudi habis dan Trump mencari kambing lain, Saudi akan menyesal karena sudah meminta bantuan anjing-anjing Trump. Tharir Rakyul Youm.

Biarlah waktu yang menjawab….