assalamualaikum
Okay guys, this time I want to tell you a little experience that I experienced in a few days ago, which after that incident, I have principle, POWER MENGALAHAN EVERYTHING.
At that time, in a village, related parties held inter-village rallies, in which the race was held under certain terms and conditions, and I was one of the participants. at the race that village A faced with village B, I was in village A and the maker of the rules / rulers of the village. Be on the side of village B.
There are several rules that both villages have to do, and village A completes the rules according to what is in the harp. But village B, Can not complete the rule. and who can not resolve the rules should be disqualified.
But what is the power, because the rule maker is in a position to live in village B, the rules are instantly removed and the eyes alone do nothing, so the race is back in doing. After the race, A village lost. My village was lost, with village B where the village was clearly supposed to be disqualified. I was deeply annoyed, but because I was just an ordinary citizen, unable to justify anything, could only swallow the bitter pill.
By happening like this, I think, that sannya PENGUASA NEVER LOST. Although it is very good. KELICIKAN CLOSE HONESTY.
Maybe this is all I can tell you, so many guys,
Thanks all
KELICIKAN MENGALAHKAN KEJUJURAN
Assalamualaikum
Oke guys, kali ini saya ingin menceritakan sedikit pengalaman yang saya alami di beberapa hari yang lalu, yang mana setelah kejadian itu, saya mempunyai prinsip, KEKUASAAN MENGALAHKAN SEGALANYA.
Pada waktu itu, dalam sebuah desa, pihak terkait mengadakan perlombaaan antar desa, yang mana perlombaan tersebut diadakan dengan syarat dan ketentuan tertentu, dan saya salah satu dari peserta tersebut. pada perlombaan itu desa A perhadapan dengan desa B, saya berada pada desa A dan si pembuat aturan/penguasa desa. Berada di pihak desa B.
Ada beberapa aturan yang harus kedua desa lakukan, dan desa A selesai mengerjakan aturan sesuai dengan apa yang di harpakan. Namun desa B, Tidak dapat menyelesaikan aturan tersebut. dan yang tidak dapat menyelesaikan aturan seharusnya di diskualifikasi.
Namun apa daya, dikarenakan sang pembuat aturan berada pada posisi bertempat tinggal di desa B tersebut, aturan sekejap dihilangkan dan semata mata tidak terjadi apapun, sehingga perlombaan kembali di lakukan. Setelah usai perlombaan tersebut, desa A kalah. Desa saya kalah, dengan desa B yang mana desa itu jelas seharusnya di diskualifikasi. Rasa kesal, yang sangat mendalam saya rasakan, namun dikarenakan saya hanya warga biasa, yang tidak mampu melakukan pembenaran apapun, hanya dapat menelan pil pahit tersebut.
Dengan terjadi seperti ini, saya berfikir, bahwa sannya PENGUASA TIDAK PERNAH KALAH. Walau itu baik sekali pun. KELICIKAN MENUTUP KEJUJURAN.
Mungkin hanya ini yang dapat saya ceritakan, sekian dulu guys,
Thanks all