Seri Masa Depan: Kontrol Pikiran di Peradaban Planetari (Mind Control ini Planetary Civilization)

in #indonesia6 years ago

image

Salah satu gejala di dalam era peradaban planetari adalah kemampuan sistem di dalam Artificial Intelijen dalam mengontrol pikiran (mind control) manusia. Isu ini mencuat dalam persoalan keamanan dan pertahanan suatu negara. Misalnya, kemunculan berbagai program untuk mengontrol pikiran masyarakat. Bahkan diusahakan juga untuk dilakukan kepada para tentara yang terjun di medan perang. Singkat kata, istilah control menjadi salah satu topik yang penting dalam era peradaban planetari. Dalam postingan singkat ini, diuraikan beberapa hal mengapa mind control perlu kita pahami secara baik.

Lebih lanjut, istilah mind kontrol begitu menghantui penduduk global. Kendati, pada awalnya, istilah ini banyak muncul dalam teori konspirasi. Namun, setelah membaca berbagai literatur, saya sampai pada pemahaman bahwa manusia dapat dikontrol pikirannya. Terlebih lagi, ada istilah yang paling sering dibicarakan yaitu cuci otak (brain washed). Bahkan, ketika membaca The Future of the Mind (2014) karya Michio Kaku, isi pikiran dapat dibaca dan dibajak. Telepati menjadi sarana komunikasi antara individu yang memiliki frekwensi yang serupa. Tidak hanya itu,kekuatan pikiran juga mampu memerintahkan sesuatu dari jarak jauh. Satu lagi kemampuan otak adalah mencuri informasi dari seseorang yang sedang berpikir tentang sesuatu.

Demikian pula, dalam satu acara televisi swasta, ada seseorang yang mampu mendapatkan input ke otaknya dari makhluk lainnya. Seolah-olah dia tahu isi pikiran orang lain berikut dengan isi hatinya sekaligus. Kemampuan ini menyebabkan orang tersebut mampu masuk ke masa lalu dan masa depan. Dia jadi tahu apa pun yang diketahui oleh peserta. Dalam beberapa sesi tampak selalu dia meletakkan jari telunjuk di kepalanya. Resonansi yang diberikan peserta kepadanya, menyebabkan semua input masuk ke dalam alam pikirannya. Begitulah kekuatan pikiran yang diperagakan di dalam acara tersebut.

Kekuatan otak seseorang memang kadang tidak sama. Otak selalu menyebarkan gelombang, dimana dia akan menangkap informasi atau data dari sekitarnya. Setelah itu, melalui proses imajinasi kreatif (creative imagination), dia dapat menghubungkan semua informasi tersebut menjadi suatu kekuatan pikiran. Dia mampu menerawang jauh ke depan dan melihat masa lalu. Kemampuan ini juga disebutkan sebagai akal aktif (active intelligence). Dalam bahasa Arab disebutkan dengan aql al-fa‘‘al.

Dalam era Peradaban Planetari kontrol pikiran dapat dilakukan bukan lagi dengan cara-cara di atas. Sebab, pikiran bisa dikontrol melaui menyatukan persepsi orang, menyediakan keserupaan data, mengolah emosi, menyatukan cara pandang, menggiring tafsir yang serupa pula, dan mengarahkan sesuatu pada yang kesimpulan yang diinginkan. Perangkat informasi dan teknologi yang sangat cepat merupakan alat baru untuk mengontrol pikiran manusia. Singkat kata, informasi dapat mengontrol pikiran manusia. Sekarang yang mengontrol pikiran tersebut, siapa yang menguasai informasi.

Caranya adalah informasi yang dikosumsi adalah produk. Bahkan, produk tersebut gratis, hanya yang diperlukan kata kunci. Orang mengingat informasi berdasarkan kata kunci atau taggar.Jadi, manusia mengingat kata kunci, ICT menyediakan informasi. Informasi yang kita kunyah pun berdasarkan kebiasaan kita di hadapan internet. Algoritma, psikologi, dan linguistik akan menjadi alat bantuk untuk melihat bagaimana kebiasaan kita berselancar di alam maya. Dari situlah, konstruksi informasi disesuai dengan kebiasaan kita di alam maya. Jika ada sesuatu yang tidak lazim, sistem akan menanyakan apakah kita manusia, robot, atau hewan. Lantas, diberikan gambar untuk kita pilih atau angka atau huruf yang harus kita masukkan. Setelah itu, kita akan dihubungkan lagi dengan kebiasaan kita.

Michio Kaku menyebutkan bahwa: “It is possible that future espionage devices will be made to intercept brains waves as well (p.79). Adapun mengenai kemampuan Telekinesis, Kaku menulis: Although much of this technology is still primitive, telepathy is slowly becoming a fact of life. It the future, we may interact with the world via the mind. But scientist want to go beyond just reading the mind, which is passive. They want to take an active role – to move objects with the mind. Telekinesis is a power usually ascribed to the gods. It is divine power to shape reality to your wished. It is ultimate expression of our thought and desires (.79).

Kutipan di atas seolah-olah sangat sederhana dan tidak punya makna. Namun, ketika kita melihat orang tumpah ruah ke jalanan, kutipan di atas dapat dimengerti arahnya. Maksudnya, akal tidak hanya mampu membaca pikiran, tetapi juga dapat memindahkan sesuatu. Orang dapat dipindahkan dari rumah, kantor, dan kediaman-kediaman mereka turun ke jalan menuntut sesuatu. Mereka merusak dan menjarah apa pun di pinggir jalan. Kita tentu akan mengatakan somethings wrong in their mind. Inilah kekuatan pikiran manusia yang mampu menggerakkan orang lain. Mereka menggerakkan melalui kekuatan media informasi. Jejaring sosial, SMS, dan perangkat-perangkat online lainnya mampu mengarahkan informasi ke otak mereka, hingga mereka turun ke jalan untuk menuntut perubahan. Menurunkan seorang pimpinan negara tidak perlu mengirimkan senjata. Cukup melalui perang psikologi atau perang proxy, satu rezim dapat ditumbangkan, ketika akal pikiran rakyat tersebut sudah dapat dikontrol.

Demikian pula, isi pikiran dapat dipindahkan pada orang lain. Kekuatan ide dapat ditransformasi menjadi sesuatu yang baik atau sebaliknya. Karena itu, kontrol pikiran tidak dapat dipahami seperti dua orang yang sedang melakukan upaya saling membaca dan mengontrol pikiran. Lebih dari itu, kontrol pikiran merupakan kemampun di kalangan supra-human yang dapat menghancurkan suatu negara. Pikiran dapat disuplai kebenaran dan kesesatan. Dia akan menganalisa, manakala kemampuan analisa itu ada. Tetapi, dalam teori penyesatan (deception theory), akal pikiran seseorang dapat diarahkan sesuai keinginan sang pengarah atau “sutradara.”

Oleh sebab itu, kontrol pikiran bisa mengarah pada perang pikiran. Orang yang memenangi medan pertempuran adalah mereka yang mampu mengambil dan mengolah isi pikiran orang lain agar tujuannya tercapai. Banyak contoh yang terjadi di dunia ini. Kita tidak akan menyenaraikan di sini. Konsep-konsep tatanan global (world order) di peradaban planetari merupakan protokol untuk meyakinkan orang atau bangsa lain untuk patuh pada keinginan pikiran sesuatu kelompok. Di sinilah muncul perang metafisika atau juga sering disebut sebagai perang kosmik (cosmic war). Biasanya akan juga muncul konsep lain yaitu higher intelligence.

Dengan demikian, kontrol pikiran merupakan subjek studi yang terus dikaji di masa kini dan masa yang akan datang. Perangkat teknologi pun semakin dimodofikasi untuk supaya manusia dapat dibaca isi pikirannya. Konsep face reading dan mind reading menjadi begitu tren untuk memahami manusia. Kita paling suka mengupload foto kita di alam maya. Kita juga paling doyan memberitahukan informasi apa pun di media sosial. Kita juga hobbi membagikan informasi di jejaring sosial kita. Pernahkah kita bertanya mengapa?

Sort:  

Ternyata pikiran kita terus dikontrol dengan yg namanyab teknologi ya Pak? Hobi memberikan informasi ke internet tidak lain karena otak kita sudah dikontrol. Algoritma yg sering berubah baik itu FB Twitter dan instagram belakangan ini ternyata mereka sedang mempelajari pikiran kita, supaya mengikuti sesuai kemauan mereka.

Ini hanya saya kupas dari isi buku tersebut Bu. Selebih itu, saya tidak tahu.

Terus kontrol pikiran agar tidak mikirin ya macem2.. positif thinking and hudznudzon. From me @azroel please fool me back.!

Benar Bang. Done.

Best banget, Prof KBA.....

Syukran Ustaz Sayed.