Ada uang ada kawan

in #indonesia6 years ago

image
source

Uang menjadi tolak ukur persahabatan, jika sedang jaya semua datang jadi kawan, kita disanjung dan dipuja-puja. Pagi, siang dan malam ada saja yang menyapa. Sungguh mereka adalah penjilat, mereka dekat karena ada maksud tertentu, ada kepentingan yang ingin dicari dari persahabatan itu.

Mulutnya selalu manis, kesalahan yang kita buat dibela habis-habisan, semua yang kita suruh dengan cepat dia kerjakan itulah mereka yang memperbudakkan dirinya, dengan harapan mendapatkan keuntungan material dari sebuah persahabatan.

Namun apa jadinya jika suatu saat kejayaan kita hilang, uang yang kita punya berkurang. Apakah mereka akan tetap setia?...dengan berani saya katakan mereka akan berpaling, mereka akan pergi meninggalkan kita, mereka akan mencari kawan baru yang menjadi mangsanya.

Orang seperti ini sangat pandai mengambil hati korbannya. Ia pandai bermain lidah, pandai merayu dan sangat mudah memuji orang-orang kaya yang ingin dimangsanya. Ia selalu ada disaat orang lain membutuhkannya. Tetapi hanya semata-mata mengharapkan uangnya, bukan berteman dengan ketulusan dari hati.

Kawan sejati sangat sulit dicari, jarang sekali ada orang yang demikian. Dunia yang semakin canggih membuat sebuah hubungan sosial menjadi renggang. Kepedulian penuh dengan pencitraan. Semua mau mencari untung dari setiap aktivitas yang dilakukan. Persahabatan yang ikhlas hampir tidak ada lagi.

Saling bantu membantu sesama sahabat sudah menjadi langka, hidup secara nafsi-nafsi. Jikapun ada hanya sebatas bentuk kepedulian tanpa keikhlasan. Membantu tetapi ingin diberi, sekali mungkin bisa gratis tetapi selanjutnya jika tidak dibayar takkan dipedulikan lagi. Alasannya semua butuh uang.

Yang miskin semakin terpinggir, ia akan dijauhi karena dianggap jadi beban, berteman dengan orang miskin tidak menguntungkan. Hanya segelintir orang yang masih punya rasa sosial tinggi yang mau berteman. Sedangkan orang yang mempunyai sifat sombong berteman dengan orang miskin, anggapannya adalah sebuah kehinaan dan bisa menjatuhkan martabatnya. Bagi mereka orang miskin adalah objek untuk mencari keuntungan. Orang miskin akan dijadikan kawan apabila ia kesulitan.