Cinta sulit diartikan..
Memang benar adanya, cinta penuh misteri !
Baru aku sadari setelah mengenal cinta, badan kaku seperti terkunci mengikuti arah sinyal cinta..
Sebuah kisah awal mula cerita cinta saya, yang berjarak 2.295 km....
Dimulai pada bulan Agustus tahun 2011, pada hari itu perkenalan kita yang tidak sengaja melalui salah satu sosial media.
Saling tukar kontak dan intens saling berkirim kabar. Bagaimana kami bisa dekat ??? Akupun tak tahu, ini seperti air yang mengalir apa adanya..
Hari-hari serasa berbunga dan penuh warna semenjak kehadiran orang yang baru aku kenal ini. Kami saling bercerita tentang keluarga masing-masing, tentang study yang dijalani, dan sehingga masing-masing timbul rasa nyaman.
Seperti ada suatu rasa yang saling tarik menarik antara kami berdua, sehingga lahirlah sejarah baru dalam kehidupan kami. Kami pun memutuskan untuk mengenal lebih dekat, kalau kata anak sekarang sih jadian.. ciee ciee
Jarak antara Lhokseumawe dan Bandung yang begitu menyiksa kami rasakan. Rasa rindu menyelimuti begitu kuat dirasakan, walaupun saat itu kami belum pernah bertatap muka secara langsung.
Pada akhirnya untuk menghilangkan rasa penasaran kami, si abang bertekad untuk menyusul pujaan hati ke Bandung. Pada awal perjumpaan, ada rasa yang aneh, kedua pipi kami memancarkan warna merah merona karena malu...
Kami yang terbiasa berinteraksi media suara dan baru kali ini bertatap muka rasanya seperti gunung berapi yang ingin meletus...
Kita tepis rasa canggung ini, walaupun terkadang masih senyum-senyum sendiri..
Dalam hati kecil saya, inilah orang yang saya impikan-impikan. Tanpa ragu saya langsung memperkenalkan abang dengan kedua orang tuaku. Ternyata mereka memiliki respon yang sangat positif dengan orang yang aku perkenalkan ini.
Karena perjalanan study kita belum usai dan karena jarak yang jauh mengharuskan kita menjalankan "Long Distance Relationship".
Kami berdua saling menguati dan mendukung satu sama lain, dia seperti malaikat pelindung yang dikirim oleh Tuhan untukku.
Suka dan duka pasti mengiringi setiap perjalanan hidup, tanpa terkecuali para fighters LDR, yaa suka nya pas nemuin orang yang cocok dan sehati, dan dukanya kita seakan dihajar oleh jarak.
Tidak hanya itu saja, cobaan lainnya juga hadir dari kanan dan kiri. Tetapi kami saling mengokohkan pendirian dan bahu untuk saling bersandar, agar tetap kuat sampai tujuan akhir kami.
Tahun demi tahun kami lalui...
Hingga akhirnya study kami masing-masing telah usai. Alhamdulillah kami telah melewati satu langkah lebih dekat. Doa siang malam bahkan tidak lepas doa 1/3 malam kami panjatkan. Selalu kami pinta Allah membukakan pintu kemudahan, dari jarak yang jauh si abang didekatkan dengan dibukakan pintu rezeki di pualu jawa.
Buah kesabaran akhirnya berbuah manis.
Perjuangan kami selama 5 tahun, kalau orang kata sudah lunas kredit mobil hehehe
Pada tanggal 11 Februari 2017 mimpi kami menjadi nyata. Kami disatukan dalam sebuah bingkai halal yaitu pernikahan. Didampingi dengan kedua belah pihak keluarga besar yang ikut senang atas hari berbahagia itu. Tak hentinya siluet senyum merekah di wajah kelurga kami dan para tamu.
Saatnya kami menjalani babak baru dalam kehidupan, saya dengan nahkoda baru dan kami siap berlayar mengarungi lautan yang kejam.
Mungkin hanya inilah bentuk cerpen saya, cinta dalam jarak 2.295 km, sejarah baru dalam kehidupan kami telah terbentuk. Kami tidak menyangka dan bertanya-tanya kenapa ini semua bisa terjadi. Mungkin Tuhan telah lama menuliskan cerita bahagia ini, dan kami dipercayakan untuk memerankannya.
Salam hangat @yuniasyaf
wah,selamat yaaa. .
LDR memang butuh kekuatan hati dan pengorbanan yang besar untuk berhasil.
Saya pikir LDR=Light Dependent Resistor

Nggak tahunya Long Distance Relationship....he..he.. siip lah :)
Hahaha ngakak mas...
:))))
hahahah
ada2
Iyaa hehe..
Penuh perjuangan pokoknya mas..
Rasa cinta itu tak berjarak. Walaupun raga terpisah jarak, rasa cinta itu akan selalu terukir di hati dan terimajinasi di dalam pikiran.
:)
Waah bagus bg puisi nya..
Terima kasih bg @tusroni..
luar biasa. semoga bahagia selalu kawan
Terima kasih bg @muamar :)))
Kalau sudah cinta, jarak tidak menjadi masalah. Ini cerita yang bagus @yuniasyaf
Terima kasib @yulimia..
Semoga kamu juga akan segera dipertemukan dengan orang yang tepat
Aamiin Ya Rabbal'alamiin, mohon doanya mba @yuniasyaf
Berawal saat kami nongkrong di fb kafe