Setelah lama tidak menulis, ternyata ada banyak cerita yang ingin ditulis sehingga tidak tahu akan menulis apa. Kesibukan dan kegiatan yang padat membuat waktu untuk menulis jadi tidak ada. Terkadang ada niat, namun karena sudah terlalu lelah dan letih membuat tangan dan otak tidak mampu lagi bekerja. Mulai dari acara Personi di Subulussalam yang begitu menyita waktu dan pikiran, kemudian acara PKA (Pekan Kebudayaan Aceh) di Banda Aceh yang begitu menyibukkan. Akan tetapi, Alhamdulillah kedua acara tersebut begitu memuaskan meski prestasinya tidak begitu tinggi, namun usaha keras yang selama ini dilakukan terbayar sudah.
Ketika tangan bergerak ingin menulis, rasanya malas sekali. Tetapi jika malas ini terus dimanjakan maka keinginan untuk menulis akan hilang perlahan. Apa yang akan ditulis? Itulah pertanyaan yang selalu menganggu pikiran sehingga tidak satupun tulisan yang terselesaikan. Heh…..keinginan untuk menghasilkan income yang lebih sudah begitu lama terlintas, bahkan sangat menginginkan itu terjadi. Hehehehehehe….jika bukan karena materi, semua orang tidak akan tergerak untuk bekerja keras dan terus bekerja.
Well, cerita yang ingin dishare hari ini ialah kesetaraan dalam hidup. Allah menciptakan manusia dengan kemampuan yang berbeda. Tidak semua manusia didunia ini memeliki kesamaan baik dari segi karakter maupun mental. Akan tetapi, kita harus mensyukuri apa yang telah kita miliki sekarang. Kemarin, saya menemani beberapa orang teman dari Banda Aceh untuk mengambil video tentang “oen seeke” project. Sebuah project untuk teman-teman disabilitas memproduksi sendal berbahan tikar pandan. Sendal-sendal ini dikonsep untuk digunakan dihotel-hotel. Sebuah project yang sangat bagus. Kita menyadari bahwa teman-teman diasbilitas tidak bisa berbuat banyak seperti yang kita lakukan, namun kita tidak bisa menghina atau merendahkan mereka karena Allah pasti punya rahasia yang tidak kita ketahui. Bayangkan saja, mereka yang punya keterbatasan memiliki semangat untuk tidak tergantung kepada orang lain, mereka memiliki keinginan kuat untuk memandirikan ekonomi mereka tanpa meminta-minta. Suatu kelebihan yang tidak kita miliki yaitu semangat.
Kelompok ini mendirikan wadah organisasi kumpulan yang diberi nama “Forum Komunitas Masyarakat – Berkebutuhan Khusus Aceh (FKM-BKA)” dibawah naungan “Natural Aceh”. Mereka saling membantu untuk mendukung kesejahteraan dan kemandirian ekonomi bagi mereka sendiri. Forum ini diketuai oleh Bapak Syukri, beliau merupakan mekanik barang-barang elektronik. Mereka memiliki kemampuan yang berbeda dengan keterbatasan fisik yang berbeda pula. Disambut dengan ramah dan hangat membuat saya merasa terharu.
Selama ini, saya tidak mengetahui bahwa ada komunitas berkebutuhan khusus di Sigli, yang saya tahu mereka saling mengenal dan menjalin silaturrahmi sesama. Ternyata mereka memiliki forum/oraganisasi yang sudah sepatutnya kita dukung dan kita ajak kerja sama sehingga kita mampu merangkul semua teman-teman, sodara-sodara kita yang memiliki kebutuhan khusus untuk mandiri secara masyarakat dan financial sehingga mereka tidak perlu lagi berdiri di lampu merah atau mengunjungi sejumlah pasar dan pusat keramaian untuk mencari nafkah. Dengan begitu, ekonomi daerah kita juga akan sejahtera dengan sendirinya.
Jika mereka saja mampu untuk mandiri secara financial, mengapa kita tidak?
Congratulations @mariaulva! You have completed the following achievement on the Steem blockchain and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of posts published
Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Do not miss the last post from @steemitboard: