Perlukah gombal - menggombal

in #life6 years ago

![image]() ***Image source by [Google]***(http://zulu.id/program/19-19/kesempurnaan-cinta-season-1/episode))

Hi dear stemian? Jumpa lagi dengan postinganku @nafisah yang sering timbul tenggelam, pada kesempatan naik ini aku akan menulis sebuah dengan tema gombal menggombal. Tulisan ini murni sebuah apologi pribadi saya, yang bukan siapa-siapa di dunia kata-kata ini. Dan murni tulisan suka-suka, Gombal-menggombal, menurut saya, bukan akibat boomingnya acara Ini Talk Show dengan juru gombalnya si Andre Taulani dan Sule yang kemudian disusul acara-acara televisi lainnya hingga menjadi satu acara bernama “Raja Gombal”. Melainkan, dalam kehidupan sehari-hari, gombal-menggombal sudah tidak bisa dihitung lagi banyak atau seringnya.

Janji akan begini-begitu, dan menjanjikan ini-itu, adalah satu hal yang amat sangat sering terjadi, baik melakukan (sebagai subyek) maupun sekadar korban janji (obyek penderita sampai obyek pelengkap penderita). Semuanya bermuara kepada kesenangan atau kenikmatan dambaan semua orang. Soal bukti alias realisasi, tidak perlu dipusingkan.

Gombal sama artinya dengan pepesan kosong dan kucing dalam karung. Jumlah pelaku gombal dan korban gombal memang belum pernah dikaji secara ilmiah. Belum juga ada lembaga survey yang melakukan penelitian mengenai gombal ini. Apakah karena tidak menarik, tidak ilmiah, tidak keren, ataukah memang merupakan sesama anggota penggombal.

Dalam segi kehidupan sebagian keluarga, penggombal yang pertama adalah suami-istri. Berikutnya, antara orangtua dan anak. Gombal-menggombal terjadi begitu saja, dan seolah merupakan tradisi yang diwariskan turun-temurun. Dari orangtua yang memulai suatu tradisi gombal, semisal menjanjikan sesuatu kepada anak hanya demi si anak tidak merengek, merajuk atau kecewa lantas malas makan, belajar, dan lain-lain, lantas anak pun mulai menggombali orangtuanya.


![image]() ***Image source by [Google]***(http://www.jurukunci.net/2012/08/10-kata-gombal-rayuan-cinta-paling.html)

Di dalam rumah pun telah tersusupi oleh penggombal dari luar. Media massa, media komunikasi, dan para tamu. Media massa selalu membanjiri rumah-rumah dengan gombal, baik melalui iklan maupun janji-janji orang di dalam media. Media komunikasi, misalnya ponsel dan internet, merupakan saluran gombal yang juga efektif dan akurat! Para tamu pun datang dengan bekal gombal. Tuan rumah bisa memakan gombal hingga mengalami kerugian, baik secara material maupun mental. Di luar rumah atau dalam segi kehidupan sebagian sosial, bataliyon penggombal tak terhitung jumlahnya. Entah dalam lingkungan sekitar rumah, sekolah, tempat kerja, komunitas, partai politik, pemerintah, dan lain sebagainya. Kalau di dalam rumah saja sudah dibanjiri gombal, apalagi di luar rumah!

Gombal-gombal bertaburan seperti bintang di langit dan pasir di pantai. Gombal tidak pernah berhenti. Saban hari gombal terlahir di mana-mana, terkadang tanpa ada yang mengakui sebagai ‘ibu’-nya! Gombal dalam seni begitu. Lagu, puisi, pantun, dan lain-lain seringkali hanyalah sebuah gombal. Gombal dalam dunia kerja, iming-iming bos, janji-janji rekanan, dan lain-lain. Gombal dalam dunia sosial-politik berupa janji-janji, terlebih menjelang kampanye. Dan lain-lain, dan seterusnya. Apakah sejatinya kehidupan ini hanyalah gombal?


![image]() ***Image source by [Google]***(https://steemit.com/motivation/@rahmoe/konsep-kehidupan-yang-nyata-9a446694e6d3a?sort=author_reputation)

Bagiku sejauh ini gombal menggombal sudah bukan barang baru lagi, hampir di tiap tempat baik di dunia nyata ataupun di sosial media dan elektronik, bagi kita manusia sejatinya dengan banyaknya bermunculan keaneka ragaman ini, tentu memudahkan kita untuk bisa memilah dan memilih serta menyaring salah satunya untuk kita teladani

Seperti pada kali pertama saya ditawari main steemit oleh salah seorang teman, waktu itu gombalnya minta ampun deh, tetapi lama-kelamaan aku sadar diri bahwa di steemit tak ada istilah gombal atau mimpi, itu bisa aku buktikan bahwa beberapa diantara gombalannya malah kini jadi sebuah kenyataan, ya kenyataan bahwa itu bukanlah gombal dan janji semata

Terimakasih eSteem dan steemit yang telah menyadarkanku dari lamunan panjang, kini kutahu apa yang kumau, semoga hari-hariku kelak bisa terus mengabdi bersamamu. Akhir kata terima kasih semuanya, atas segala bantuan dan motivasinya yang begitu luar biasa, sehingga tiap gombalan yang kuterima kini bisa menumbuh kembangkan tekad sertta kemauan kerasku


![image]()
![image]()

Warm Regard @nafisah

Sort:  

Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
http://gombalmukelo.blogspot.com/