Bukan Anak Biasa

in #life6 years ago (edited)

Assalamu'alaikum sahabat .
Kali ini saya ngepost tugas dari dosen saya pak @ayijufridar tentang penulisan features .

Tangisan bayi baru lahir menggemparkan seisi ruangan. Juni 2002 bayi berjenis kelamin laki laki itu berhasil melukiskan senyuman di wajah sang ibunda. Ahmad Fuadi, iya itu nama bayi itu. Lahir di Pringsewu, Lampung. Kedua orang tua merantau ke Lampung dan ibu adalah guru di salah satu SD Muhammadiyah, sedangkan ayah bekerja pedagang jam tangan di salah satu pasar terdekat.

Screenshot_2018-04-01-21-39-02-889_com.whatsapp.png

Ahmad Fuadi, ia adalah adik laki - laki ku. Aku adalah anak kedua sedangkan adikku adalah anak ketiga. Pada urutan pertama ada Abang kami yang saat ini sudah berumah tangga dan merantau ke kota Ternate.

Saat si bayi lahir kedunia ini, keadaan fisiknya luar dan dalam baik baik saja. Seiring berjalan waktu, ibu kembali melakukan aktifitasnya sebagai guru. Aku yang masih anak-anak dan adikku masih berumur 3 bulan di bawa ibu saat mengajar dan di titipkan kepada orang di belakang sekolah itu, sedangkan ayah kami berjualan di pasar.

Kala itu, ada sebuah kejadian yang menyakitkan. Tiba-tiba adikku menangis tidak seperti biasanya tanpa mengeluarkan air mata.
Saat sudah di periksa, ada perubahan pada dirinya. Perubahan itu nampak dengan sering menangis tidak mengeluarkan air mata.

Seiring berjalan waktu , ketika anak usia 1 tahun sudah mulai menampakkan perkembangannya dengan berbicara walau tidak jelas dan berjalan di bimbing, namun ia tidak bisa melakukanya. Sempat bingung dan kamu sangat terpukul saat tau ia tidak bisa berbicara dengan cepat dan berjalan.

Kau, saat usia ia sudah sekitar 1 tahun 6 bulan dan kami semua harus meninggal kota ini ke kampung halaman di Payakumbuh. Alasan kami harus meninggalkan kota ini adalah dikarenakan dia sakit .
Berempat bersama ayah ibu dan aku menempuh perjalan selama 2 hari 2 malam menaiki bus.

Kumudian waktu berlalu, ia tiba tiba kejang kejang layaknya step. Rupanya memang benar, adikku step. Sudah hampir 3 tahun, keadaan dia tetap sama seperti 3 bulan setelah dilahirkan. Tidak bisa berbicara, berjalan, duduk dan sebagainya.
Kami semua hanya bisa berdoa dan berdoa serta bersyukur.

Saat usianya sudah mulai memasuki 4 tahun, fisiknya bukan lemah dengan keadaan saat ini namun sangat kuat begitu juga saat usianya sudah berlanjut dari tahun ke tahun.
Fisik sang adik semakin kuat terbukti saat ia melepaskan tangannya ke kita kita merasakan kesakitan dan saat dia menendang kita, kita juga merasa ada tendangan yang kuat.

Waktu demi waktu berlalu, dia semakin kuat dan tumbuh besar dan tinggi seperti anak remaja baru menjadi status remaja. Namun, fisiknya masih sama. Ia tidak bisa jalan, duduk, berbicara, berlari dan lainnya. Tetapi ia memiliki paras yang ganteng, putih, menggoda hati .

U5druJ4gfey8fB76vvz6d94wBe7joxr_1680x8400.jpeg

Terlihat pada foto itu. Saat lelah menghampiri, saat sedih berada dalam hatiku, senyuman manis nya berhasil meluluhkan dan membayar segala lelah dan sedih ini.
Usia remaja yang sedih ini bagiku sangat sedih.
Saat usia anak seperti dia bermain dan menghabiskan waktu bersama, adikku hanya bisa didalam rumah.

Dia sering berbicara namun tidak begitu jelas, selalu mengoceh tetapi kita tak paham yang ia ucap. Sering aku menghabiskan waktu ku di rumahah saja bermain bersama Fuadi ini. Dengan bermodalkan barang bekas di rumah maka itulah permainan adikku ini.

Badan nya tinggi, kurus tetapi kuat, duduk di dudukkan terlebih dahulu, kakinya kecil tapi mampu menendang siapa saja.

U5ds8c8gem47SothFhqUrwPmdwgv463_1680x8400.jpeg

Banyak yang kuceritakan bersamanya walau dia tak pernah bisa membalas ucapan yang kita ucapkan kepadanya. Namun, selalu ia bersuara layaknya mengajak kita berbicara.

Sampai aku melanjutkan sekolah di Man padang panjang aku selalu merindukan dia. Sampai detik ini, aku di Aceh selalu menahan rindu untuknya. Saat pulang aku habiskan waktuku bersama.

Jika orang memiliki adik yang sempurna, maka aku tidak memilikinya . Namun aku memiliki adik yang suci dan pasti masuk surga karena ia tidak ada dosa.
Tetap bersyukur masih di beri kesempatan memiliki adik yang hebat. Tidak perlu malu. Jangan benci dia tapi sayangi dia.

Semoga suatu saat Allah mengangkat segala penyakit dalam dirinya sehingga ia merasakan dunia ini dengan sempurna dan bisa menghabiskan waktu layaknya anak anak yang lebih baik dari dia.

U5dtMmMZ4hKFPJMGiw7snzM62gwEW4c_1680x8400.jpeg

U5duBM126aZwHi85pBLCxoHKM59utnd_1680x8400.jpeg

08 Juni 2002

Sumber : saya dan keluarga

Sort:  

Semangat mega. Tulisan ini menurut kakak sudah menarik sangat😊

Trimakasih kak nur..
Alhamdulillah. 😄