Creating A Human Hive - First Human Congress (Bilingual)

in #philosophy6 years ago (edited)

When I was still in student and studying philosophy of science, there is an interesting subject that made me read and think a lot. It was about “Being Human” in philosophy that started with a big question “What does it mean to be human?”. Yes, I know, that is not easy to answer, though we all “perhaps” are human being, but I think most of us never know the answer. I was almost jumped from my sit as well when I knew that I need to make my own writings about it. Wew!

Waktu saya masih kuliah dan belajar ilmu filsafat, ada pelajaran menarik yang membuat saya membaca dan berpikir banyak. Pelajaran tentang "Menjadi Manusia", yang dalam filsafat dimulai dengan pertanyaan besar "Apa artinya menjadi manusia?". Ya, saya tahu, itu tidak mudah untuk dijawab, meskipun kita semua "mungkin" adalah manusia, tetapi saya pikir kebanyakan dari kita tidak pernah tahu jawabannya. Terus terang saja, saya hampir loncat dari tempat duduk ketika diberitahu saya harus membuat tulisan esai tentang hal ini. Duh!


Source: https://verbalistseducation.com/2016/09/03/the-real-realist-searching-for-meaning-viktor-frankl/

A book written by Viktor Frankl, “Man's Search For Meaning” has made my mouth shut up for few moments. He described all the holocaust and horrifying experiences in Nazi concentration camp, and how he survive tells us a lot about the meaning of live. He was an neurologist, psychiatrist, and the founder of logotheraphy as well. His book was written in 1946 and became best seller, until now this books is still become one of important book to read in some classes.

Sebuah buku yang ditulis oleh Viktor Frankl, "Man's Search For Meaning" telah membuat mulut saya seperti dikunci berulang kali. Beliau menggambarkan semua pengalaman mengerikan yang dialaminya saat berada dan di kamp konsentrasi Nazi, dan diceritakan juga bagaimana dia bertahan, yang semuanya memberikan kita banyak ilmu tentang makna hidup. Beliau juga adalah seorang ahli saraf, psikiater, dan penemu logoterapis. Bukunya ditulis pada 1946 dan menjadi “best seller”, bahkan hingga kini buku-buku ini masih menjadi salah satu buku penting untuk dibaca di beberapa kelas tertentu.

There is one quote of his that I really like. He said, ‘The more one forget of himself- by giving himself to a cause to serve or another person to love – the more human he is’. I think this is a conclusion from what he explained about freedom, that freedom is in danger of degenerating into mere arbitrariness unless it is lived in terms of responsible-ness. He suggested that the statue of Liberty should be supplemented by statue of Responsibility.

Ada satu kutipan beliau yang sangat saya sukai. Dia berkata, ['Semakin banyak orang melupakan dirinya sendiri - dengan memberikan dirinya sendiri alasan untuk melayani atau orang lain untuk dicintai - semakin manusia dia'] (https://www.brainyquote.com/authors/viktor_e_frankl). Saya pikir ini adalah kesimpulan dari apa yang dijelaskannya tentang kebebasan, bahwa kebebasan berada dalam bahaya karena merosot menjadi kesewenang-wenangan belaka kecuali hidup dengan tanggung jawab. Beliau malah pernah menyarankan untuk membuat Patung Responsibility (Tanggungjawab) untuk menjadi penyeimbang patung Liberty (Kebebasan) yang ada di Amerika Serikat.

I do agree that we need to see freedom from the the other side, not only as the things that make all of us free from any responsibility. We all are always talking about freedom but, in fact, we are not ready to take responsibility all the consequences of freedom itself! We just want to get want we want for our own benefits and always ask others to understand, but we never think about others and do not want to try to understand.

Saya setuju bahwa kita perlu melihat kebebasan dari sisi lain, sebab percuma bicara kebebasan bila tanpa ada rasa tanggung jawab. Kita semua selalu berbicara betapa inginnya mendapatkan kebebasan tetapi, pada kenyataannya, kita sendiri yang tidak siap untuk mengambil tanggung jawab semua konsekuensi dari kebebasan itu sendiri! Kita hanya ingin mendapatkan keinginan yang kita inginkan untuk keuntungan kita sendiri dan selalu meminta orang lain untuk mengerti, tetapi kita tidak pernah memikirkan orang lain dan bahkan menolak mencoba untuk mengerti.

I think that is why we have to face the tragedy of common, as mentioned at @rismanrachman comment as a reply of mine is continue to happened. Tragedy of common describes as a situation in a shared-resource system where individual users acting independently according to their own self-interest behave contrary to the common good of all users by depleting or spoiling that resource through their collective action. Human is too easy to forget that no matter what, always need each other and it becomes human responsibilty to think about others. That’s why I do totally agree with Victor Frankl that it is useless to find out why we all here and the reason why we are being human, it is much better if we do all the things that we can do as being human, and by being responsible to think about others is one thing that we can do as being human.

Saya pikir inilah yang membuat kita semua harus berhadapan dengan apa yang disebut dengan “Tragedy of Common” atau “Tragedi Umum”, seperti yang disebutkan oleh @rismanrachman [ sebagai komentar balasan untuk saya] (https://steemit.com/life/@rismanrachman/kita-ini-siapa). Tragedi umum digambarkan sebagai situasi dalam sistem sumber daya bersama di mana pengguna individu bertindak secara independen sesuai dengan kepentingan diri mereka sendiri, bertingkah bertentangan dengan kebaikan umum semua pengguna dengan menghabiskan atau merusak sumber daya itu melalui tindakan kolektif mereka. Manusia terlalu mudah untuk lupa dan menjadi tidak peduli, meskipun faktanya manusia selalu saling membutuhkan dan itu adalah tanggung jawab manusia untuk memikirkan orang lain. Itu sebabnya saya sangat setuju dengan Victor Frankl bahwa tidak ada gunanya kita mencari tahu mengapa kita semua di sini dan alasan mengapa kita menjadi manusia, jauh lebih baik jika kita melakukan semua hal yang dapat kita lakukan sebagai manusia, dan dengan menjadi bertanggung jawab untuk memikirkan orang lain adalah satu hal yang dapat kita lakukan sebagai manusia.

For sure it is not easy to stop this kind of behaviour, but, with the hive in mind, another concept in sociology and philosophy that also written by @rismanrachman on his post, we could do something to help our self to be more human. Steem blockchain actually is the best example of the actualization of this hive in mind, in term as swarm intelligence, the collective behavior of decentralized, self-organized systems, natural or artificial, but it depends very much of all Steem Bockchain community to take the responsibilty by thinking about others in this community. It is not that easy but with SMTs and oracle-SMTs, we could have a lot of hives with different types of community, since all are not having the same way of thinking, interest, passions, purposes, and so on.

Tentu saja tidak mudah untuk menghentikan perilaku semacam ini, tetapi, dengan mengingatnya, konsep lain dalam sosiologi dan filsafat yang juga ditulis oleh @rismanrachman di posnya, kita dapat melakukan sesuatu untuk membantu diri kita menjadi lebih manusiawi. Steem blockchain sebenarnya adalah contoh terbaik dari aktualisasi dari sarang ini dalam pikiran, dalam istilah sebagai kecerdasan swarm, perilaku kolektif dari sistem yang terdesentralisasi dan otonom, alami atau buatan, tetapi itu sangat tergantung dari semua komunitas Steem Bockchain untuk mengambil bertanggung jawab dengan memikirkan orang lain di komunitas ini. Tidak semudah itu tetapi dengan SMT dan oracle-SMT, kita dapat memiliki banyak sarang dengan berbagai jenis komunitas, karena semua tidak memiliki cara berpikir, minat, hasrat, tujuan, dan sebagainya yang sama.


Source: http://rec.or.id/article_716_Penciptaan-Manusia-dan-Teori-Evolusi

I was thinking about this matter a lot of times and I do really want to create a hive for the community who have futuristic mind with a strong will to be human by taking responsibility to care about others. That is one of another reasons why I am preparing the First Human Congress (https://steemit.com/philosophy/@mariska.lubis/the-first-human-congress-kongres-manusia-pertama-bilingual). I think it is about time we are all thinking about it, we can not change this world unless we change our self and unite all together to be human enough to be called human.

Saya sudah sering memikirkan hal ini dan saya benar-benar ingin membuat sarang bagi komunitas yang memiliki pikiran futuristik dengan keinginan yang kuat untuk menjadi manusia dengan mengambil tanggung jawab untuk peduli terhadap orang lain. Itulah salah satu alasan lain mengapa saya mempersiapkan Kongres Manusia Pertama (https://steemit.com/philosophy/@mariska.lubis/the-first-human-congress-kongres-manusia-pertama-bilingual). Saya pikir sudah waktunya kita semua memikirkannya, kita tidak bisa mengubah dunia ini jika kita tidak mengubah diri kita sendiri dan bersama-sama menjadi manusia yang memang benar pantas menjadi manusia.

Anyway, thanks to @anomadsoul, @rismanrachman, @kba13, @hendrafauzi, @senja.jingga, @beladro, dan @munawarrah who are very kind and help me a lot. Wish me luck, guys!

Terima kasih kepada @anomadsoul, @rismanrachman, @kba13, @hendrafauzi, @senja.jingga, @beladro, dan @munawarrah yang sangat baik hati dan membantu saya. Doakan saya yah, semoga kongres ini bisa cepat terlaksana!

Bandung, May 21, 2018

Warm Regards – Salam hangat selalu,

Mariska Lubis

Sort:  

Memang sudah seharusnya kita mengenal siapa kita, apa artinya kita bagi orang lain. Kita juga punya kebebasan diri untuk mengembangkan filosofi dan inovasi.

Anda luar biasa @mariska.lubis,saya terkesan, sukses selalu buat anda

Semoga kongresnya berjalan mulus dan sukses, dan saya berharap ada kepedulian dan bukti nyata dari hasil kongres nantinya..👍👍

Kebebasan merupakan sebuah hak individu yang mencerminkan bahwa demokrasi itu ada,.
Adapun ikatan hukum atau aturan itu adalah Guard (pelindung) untuk menguatkan kebebasan itu sendiri.

Satu hal yang menarik dari kutipan buku Man's Search For Meaning

Semakin banyak orang melupakan dirinya sendiri - dengan memberikan dirinya sendiri alasan untuk melayani atau orang lain untuk dicintai - semakin manusia dia.

Ya, semakin banyak kita berbuat untuk orang lain, semakin tinggi ektabilitas kita dalam pandangan manusia lainnya, bahkan bisa lebih luas lagi, tidak hanya terbatas pada sesama manusia tetapi juga kepada sesama makhluk Tuhan lainnya.

"Semakin banyak orang melupakan dirinya sendiri - dengan memberikan dirinya sendiri alasan untuk melayani atau orang lain untuk dicintai - semakin manusia dia", saya juga setuju dengan pendapat ini, semngat ya teh😊😊😊

Harus terus berbuat karma baik sebanyak-banyaknya ya kk? #roykiyoshi .hehe...bener bgt kak, manusia emg makhluk sosial. Kapan sich lu ga butuh org? GT ya kan kk? Haha😘😘

Banyak cara untuk "memanusiakan manusia" diantaranya dengan menghormati dan menghargai setiap manusia satu dengan manusia yang lainnya.
Selamat sore teteh @mariska.lubis

Setuju kak! Memanusiakan manusia sebagaimana kita ingin diperlakukan.

Kita harus terus berbuat utk menjaga nilai-nilai kemanusiaan agar tak tergerus oleh keculasan, kerakusan dan birahi-birahi yang membuat manusia menjadi binatang.

tulisan kecil yang penuh makna membuat kita merenungkan dan bepikir dan bertanya, siapa saya?, sebuah pertanyaan yang gila karena tidak tau siapa diri kita. namun itu semua terjadi tanpa kita sadari karena rasa tanggung jawab kita terkadang hilang mengedepankan nafsu sehingga kita lupa siapa diri kita sebenarnya.
menjadi orang yang berguna bagi orang lain itu lebih bijaksana dalam hidup dari pada hidup semata-mata untuk diri sendiri tanpa melihat kehidupan orang-orang disekitar kita sehingga terkesan dalam hidup kita tak pernah membutuhkan orang lain, semoga ini tidak menjadi sifat atau termasuk kedalam orang-orang seperti ini, akan tetapi kita menjadi orang yang berguna bagi banyak orang.
aminn...!

Semoga Kongres Manusia Pertama sukses digelar dan memberi bukti nyata bagi orang-orang.
Dukungan penuh dari @hutanaceh

salam hangat juga Mbak @mariska.lubis